Harian IndoJakarta – Terduga teroris berinisial SM alias AR (45) yang ditangkap oleh aparat Densus 88 di Cikarang, Bekasi, ternyata ikut terlibat mendanai teror bom di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Januari 2016 lalu.
“Keterlibatannya mendanai bom Thamrin pada awal 2016,” ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/3/2017).
Selain mendanai Bom Thamrin, SM juga diketahui mempunyai koneksi dalam membeli senjata dari Filipina Selatan, termasuk dua senjata api yang digunakan teroris dalam peristiwa Bom Thamrin.
“Ada juga beberapa senjata yang dibeli yang masih akan kita dalami,” kata Martinus.
Setelah dikembangkan, polisi lalu menangkap kelompok SM, yakni BEP (37) yang ditangkap di Ciputat Tangerang Selatan, serta M dan AJ yang ditangkap di Pandeglang.
BEP disebut pernah ikut berlatih militer bersama SM di Filipina Selatan.
“Keterlibatannya bagian dari SM. Pernah ikut pelatihan militer di Filipina,” kata Martinus.
“Dia punya koneksi yang cukup, dengan melatih, membeli senjata, bertukar informasi, bagian dari koneksi dengan kelompok teror,” tambah Martinus.
Namun demikian, polisi belum mengetahui apakah kelompok di Filipina Selatan yang terhubung dengan SM adalah kelompok Abu Sayyaf atau bukan.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
