Jakarta – Pekerjaan sebagai disk jockey (DJ) sering dikaitkan dengan kehidupan malam yang glamour dan bebas. Selalu berhubungan dengan hal-hal yang dinilai negatif. Asap rokok, alkohol dan selalu dekat dengan narkoba.
Tetapi tidak demikian dengan Ariska Wigatiningtyas, DJ yang dalam kesehariannya mengenakan jilbab. Dalam pengalaman sebagai DJ, ia sama sekali tidak mengenal merokok, minum alkohol ataupun menggunakan narkoba. Baik saat bekerja sebagai DJ maupun dalam kehidupan keseharian.
Berprofesi DJ, ujar gadis cantik yang akrab disapa Chika ini, membutuhkan konsentrasi dan kontrol penuh. Untuk itu, ia pun selalu berdisiplin diri, agar bisa terus berkarya.
Bukan hanya itu, Chika yang saat ini tercatat sebagai mahasiswi semester 6 jurusan Farmasi Universitas Setia Budi Solo ini juga tak menerima job manggung di klub malam ataupun diskotik. Ia juga tetap konsekuen mengenakan hijab yang sudah dipakainya sejak kecil untuk mencegah pengaruh buruk.
“Dari kecil saya sudah memakai jilbab. Jadi bukan untuk cari sensasi atau untuk mendongkrak popularitas. Saya juga menolak untuk pentas di klub malam, hanya event budaya atau pementasan lainnya saja,” ujar Chika, saat berbincang dengan awak media, Kamis (23/3/2017).
Minat Chika menggeluti dunia DJ berawal dari ajakan seorang teman. Tak mau setengah-setengah, gadis kelahiran Lampung 3 Oktober, 20 tahun lalu ini belajar nge-DJ langsung pada ahlinya di Yogyakarta. Hanya butuh waktu sebulan, Chika sudah mahir nge-DJ. Berbagai tawaran perform di sejumlah event pun berdatangan.
Meski bergelut di dunia DJ, kedua orang tuanya, pasangan Sukarno dan Eka Budi Winarni memberikan dukungan penuh. Asalkan tetap pada batasan-batasan tertentu, yakni tidak masuk dunia klub malam, serta tidak melupakan pendidikan formal.
“Papa mama support, asal tidak lupa sekolah dan tidak masuk klub malam. Saya juga sudah berjanji pada diri sendiri tidak masuk klub sama sekali,” tutur Chika.
Terkait obsesi ke depan, Chika tak hanya ingin sukses menjadi DJ, mengaransemen atau menciptakan musik dan lagu. Gadis yang mempunyai hobi kuliner dan jalan-jalan itu juga ingin sukses menjadi music producer dan sukses dalam kariernya di bidang farmasi.
Chika juga menambahkan, dalam karirnya sebagai DJ, sebenarnya hanya untuk mengisi kekosongan waktu saat kuliah. Namun sejumlah event telah diikuti, diantaranya FOSR (Automotive Show Down) di The Park Mall Solo Baru, Solo Youth Fest, Posion Market Carnival Yogyakarta, MSI Fest Yogyakarta, Fabriek Fikr dari Badan Kreatif Indonesia, karya salah satu profesor institute di Indonesia, Sardono W Kusumo, acara tahun baru dan beberapa agenda sekolah. Ia juga sering mengisi acara di Palur Plasa, Solo Paragon Hotel dan acara di beberapa kota.
Menanggapi videonya ketika nge-DJ dengan cadar hitam yang tersebar luas dan menjadi viral di media sosial dan youtube, Chika mengaku videonya itu sudah viral sejak Januari lalu. Video tersebut bahkan menjadi kontroversial dan mendapatkan tanggapan negatif.
Baca juga: Setelah Skip Challenge, Kini Muncul Eraser Challenge Yang Juga Berbahaya
“Video yang menjadi viral itu sebenarnya sudah sejak Januari. Saya sudah melakukan klarifikasi melalui instagram saya. Saya kira sekarang sudah mereda, saya enggak tahu kenapa ini viral. Saya ini kan berkarya, kenapa dengan kok dipermasalahkan. Banyak yang terbuka atau telanjang malah tidak dipermasalahkan,” tegasnya. (Yayan – www.harianindo.com)