Bandung – Hubungan baik antara Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) dengan Partai Gerindra kini memanas. Pasalnya, dukungan dari NasDem kepada Emil untuk maju sebagai calon gubernur pada Pilkada Jawa Barat mendatang menjadi penyebab perpecahan itu.
Sunatra selaku Ketua Badan Pemenangan Pemilu Gerindra Jawa Barat mengungkapkan, ada tiga kata yang menggambarkan pendapat partainya terhadap keputusan Emil tersebut. Tiga kata itu yakni prihatin, menyayangkan dan menyesalkan.
“Ternyata sekelas Emil haus kekuasaan juga. Integritasnya sebagai politisi belum teruji. (Dia) jadi wali kota diusung Gerindra dan PKS,” ungkap Sunatra saat ditemui di Kantor DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Selasa (21/3/2017).
Kekecewaan tersebut dapat ibilang mewakili seluruh tubuh partai Gerindra di tingkat provinsi. Keputusan Emil yang mendadak itu, diambil tanpa ada komunikasi dengan pihak Gerindra di tingkat Kota Bandung maupun Provinsi Jawa Barat.
Sunatra pun memastikan Gerindra tidak akan melirik Ridwan Kamil sebagai calon gubernur di Pilkada mendatang. Lagipula, lanjutnya, sebagai partai besar di Jawa Barat, Gerindra tidak tertarik berkoalisi dengan partai kecil seperti NasDem.
“Masa mau sama partai kecil yang hanya punya lima kursi di DPRD Jabar,” katanya.
Sedikit berbeda dengan Gerindra, PKS lebih santai menanggapi keputusan Emil. Bahkan, pengurus DPW PKS Jabar Haris Yuliana masih memuji Emil sebagai sosok yang populer serta memiliki prestasi bagus.
Baca juga: Disebut Dalam Bursa Pilpres 2019, Anies Baswedan Enggan Berkomentar
“Emil ini layak dilirik. Tapi, bagi kami dia bukan segala-galanya. Kalau disebut kecewa ya ngga lah, biasa saja,” unkap Haris. (Yayan – www.harianindo.com)