Jakarta – Solahuddin Wahid (Gus Sholah) selaku Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng mengaku tidak mempersoalkan demonstrasi yang dilakukan oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) dan Gerakan Kemenangan Jakarta untuk memobilisasi massa dari daerah untuk datang ke tempat-tempat pemungutan suara agar dapat mengawasi proses pilkada Jakarta putaran kedua yang akan diselenggarakan 19 April 2017. Aksi itu dinamai Tamasya Al Maidah. Asalkan, dilaksanakan dengan baik.
“Saya pikir bagus. Monggo asal dilakukan dengan cara yang baik. Kalau mengawal kemudian mencatat surat suara bagus sekali,” ujar Gus Sholah kepada awak media, Selasa (21/3/2017).
Gus Sholah pun tak mempersoalkan penggunaan atribut agama dalam aksi tersebut. Pada dasarnya, lanjut Gus Sholah, apabila dilakukan dengan baik, tidak apa-apa. Gus Sholah mengatakan setiap orang berhak memilih pemimpin yang sesuai keyakinannya.
“Kalau disampaikan dengan baik nggak ada masalah, orang memilih berdasarkan keyakinan agamanya itu nggak ada yang salah dengan itu,” ujarnya.
Yang tidak diperbolehkan, tambah adik mantan Presiden Abdurrachman Wahid (Gus Dur), jika mengintimidasi orang lain dalam menentukan hak pilih.
Baca juga: Sandiaga Mangkir, Polisi : “Kalau Mau Jadi Warga Negara Yang Baik Ya Hadir”
“Cuma jangan menyalah, seandainya saya atau seseorang si A merasa bahwa menurut dia agama Islam melarang dia memilih pemimpin non muslim bagus, tapi dia jangan nyerang orang yang memilih pemimpin non muslim, jangan menyerang orang Islam yang memilih pemimpin non muslim,” tegas Gus Sholah. (Yayan – www.harianindo.com)