Jakarta – Testpack atau alat tes kehamilan yang biasa dipakai untuk mengetahui adanya kehamilan dengan melihat tanda garis yang ada pada alat tersebut setelah terkena urine, ternyata juga bisa salah hasilnya.
Apa Penyebabnya?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan testpack memberikan hasil yang kurang akurat. Diantaranya adalah:
1. Tidak Langsung Melihat Hasil Testpack
Jika memakai tespack disarankan untuk langsung melihat hasil dari indikator garis yang ditunjukkan setelah tertempel pada urine. Karena jika tidak maka urine dapat menguap dan terlihat seperti ada dua garis pada alat tersebut. Lebih baik bacalah lebih dahulu petunjuk dan cara penggunannya.
2. Testpack Kedaluwarsa
“Ketika alat tes kehamilan sudah melewati tanggal kedaluwarsanya, maka bahan kimia yang mendeteksi hCG (hormon yang diproduksi tubuh wanita selama hamil) pada testpack tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga Anda pun cenderung akan mendapatkan hasil yang salah,” ujar seorang obgyn bersertifikat, Jamil Abdur-Rahman, M.D.
3. Sedang Mengkonsumsi Obat Kesuburan
Pemakaian testpack yang bersamaan dengan mengkonsumsi obat kesuburan juga dapat memberikan hasil yang salah karena obat kesuburan umumnya mengandung hCG.
“Hal ini terjadi pada wanita yang sangat termotivasi atau sedang berusaha untuk bisa hamil, dan mereka seringkali menggunakan alat tes kehamilan terlalu cepat dan melihat hasil tes yang positif. Namun, hal ini mungkin bisa saja akibat obat kesuburan yang mereka minum. Sehingga hal inilah yang selalu kami ingatkan kepada para pasien, agar mereka tidak mendapatkan harapan palsu ketika melihat hasil tes yang positif,” ujar seorang obgyn yang juga seorang asisten profesor di Albert Einstein College of Medicine, Zev Williams, M.D.
4. Keguguran Dini
Wanita yang mengalami hal ini, biasanya akan mengalami menstruasi selama beberapa hari setelah mendapatkan hasil tes kehamilan yang positif. Oleh sebab itu mereka menganggap bahwa hasil positif yang mereka dapatkan sebelumnya adalah palsu. Namun sebenarnya bisa jadi bahwa ia memang sudah hamil, tetapi mengalami keguguran dini.
Menurut American Pregnancy Association, kebanyakan kasus keguguran terjadi pada 13 minggu pertama kehamilan. Dan walaupun tidak ada statistik yang pasti, diperkirakan bahwa banyak keguguran terjadi sebelum wanita tahu bahwa dirinya sudah hamil.
5. Ada Sisa hCG Dalam Tubuh Setelah Melahirkan atau Keguguran
“Setelah Anda melahirkan atau mengalami keguguran, hCG bisa bertahan dalam tubuh Anda selama berbulan-bulan,” ujar Dr. William.
The American Pregnancy Association memperkirakan bahwa tubuh membutuhkan empat hingga enam minggu agar hCG kembali normal setelah mengalami keguguran.
“Jadi selama ada sel plasenta yang tumbuh di dalam tubuh wanita, maka hasil alat tes kehamilan bisa positif,” tambah Dr. William.
(samsul arifin – www.harianindo.com)