Jakarta – Rasa sakit atau nyeri di punggung adalah hal yang tak asing dialami bagi para pekerja yang kurang bergerak. Gangguan yang kebanyakan menyerang usia produktif tersebut tak jarang harus berujung dengan perawatan di rumah sakit, bahkan tindakan operasi.
Beberapa jenis gerakan berulang yang diakibatkan pekerjaan yang dapat menyebabkan nyeri punggung adalah mengangkat, membungkuk, terus bergerak, atau justru sebaliknya, yaitu hanya duduk dalam waktu lama.
Lantas, bagaimana cara mengatasinya?
“Cobalah modifikasi ruang kerja dengan cara menaruh penyangga di bagian bawah kaku dan gunakan kursi beroda agar bisa duduk tegak,” saran dr. Sapto Adji, Sp.OT dari RS Premier Bintaro dalam media gathering ‘Center of Excellence Update.’
Bentuk dari kursi juga disarankan tegak 90 derajat dengan sandaran punggung melengkung. Batas monitor sebaiknya sejajar dengan mata dan jaraknya sepanjang tangan saat mengetik. Usahakan setiap dua jam sekali melakukan peregangan bila hanya di depan komputer sepanjang hari.
Selain itu, berdirilah sesekali apabila duduk dalam durasi lama karena pada dasarnya beban punggung saat duduk lebih berat dibandingkan saat berdiri.
Di luar waktu kerja, posisi tubuh keseharian juga turut berpengaruh, misalnya posisi tidur di malam hari. Tidur terlentang adalah posisi yang paling baik karena tak ada beban yang diangkat, demikian juga dengan tidur miring.
“Hindari tidur tengkurap karena membuat beban di punggung semakin berat,” tambah dr. Sapto. (Yayan – www.harianindo.com)