Jakarta – Istilah “Pria Hidung Belang” selalu dipakai untuk memberikan ‘gelar’ kepada seorang pria yang mempunyai seorang atau banyak wanita lainnya meskipun ia sendiri telah mempunyai istri atau kekasih.
Lantas mulai kapan istilah tersebut dipakai dan bagaimana sejarahnya?
Menurut kabar, istilah pria hidung belang ini sudah dipakai sejak jaman penjajahan Belanda. Remy Sylado pernah menjabarkan bahwa istilah ini mulai muncul saat jaman VOC dimana penjajah Belanda secara bebas mengambil wanita-wanita pribumi sebagai istri atau gundiknya.
Dalam buku Vrouwen naar Jacatra karangan Hertog diceritakan, suatu ketika seorang gadis pribumi bernama Saartje Specx yang telah diangkat anak oleh Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen melakukan affair dengan pengawalnya sendiri, Pieter Corthenhoeff.
Nasib sial kemudian terjadi saat sang Gubernur Jenderal menangkap basah ajudannya berhubungan badan dengan anak angkatnya. Ia kemudian menghukum sang ajudan dengan alasan berzina dan menggantung Pieter Corthenhoeff di tengah kota. Namun sebelumnya, hidung Corthenhoeff dicorengi memakai arang hitam.
Sejak saat itulah istilah pria hidung belang dipakai untuk predikat seorang pria yang selingkuh atau berzina dengan wanita lainnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)