Jakarta – Megawati Soekarnoputri mendukung paslon Gubernur DKI, Basuki Tjahja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dengan sungguh-sungguh. Ini dibuktikan dengan sikapnya setelah mengetahui tidak menangnya pasangan calon incumbent itu satu putaran.
Sang Ketua Umum PDI Perjuangan ini pun mendatangi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.
Selain kegagalan jagoannya menang dalam satu putaran, putri sang Proklamator itu juga mendapat laporan, apabila banyaknya warga yang tidak bisa menggunakan hak suaranya di pilkada.
Hal itu diduganya membuat harapan menang satu putaran duet Ahok-Djarot jadi tak tercapai dengan hanya mengantongi 43 persen suara rakyat Jakarta.
Dugaan lainnya dari Megawati, yakni banyak warga yang merupakan pendukung Basuki-Djarot tak bisa memilih lantaran tidak tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT).
Hal itu tentu saja membuat masyarakat tidak mendapatkan formulir C6 kesulitan menggunakan hak pilih dan akhirnya kehabisan surat suara.
Di lain pihak, bagi warga yang mendapatkan formulir C6 merupakan hasil dataan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI dan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta Kementerian Dalam Negeri sebagai penerbit e-KTP.
Baca juga: Megawati Ungkapkan Pengalamannya Dalam Memilih Pemimpin
“Saya kemarin sampai marah kemarin ketemu sama Pak Tjahjo sebagai temen. Saya bilang kamu tuh gimana sih, masa sampai kurang begitu (formulir C6). Itu hak pilih loh. Kamu enggak berikan hak pilih kepada WNI loh,” tukas Megawati. (Yayan – www.harianindo.com)