Jakarta – Baru-baru ini, muncul sebuah imbauan dari Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta, terkait masalah Pilkada. Munculnya imbauan tersebut karena adanya kecenderungan tidak sehatnya relasi sosial-keagamaan dan dinamika pemahaman keagamaan di masyarakat.

Ilustrasi
“Memilih kandidat pemimpin lewat proses demokrasi dengan mempertimbangkan keyakinan, agama atau tingkat pengamalan ajaran dari kandidat, tidak bertentangan dengan ajaran Alquran dan Sunnah,” tulis Imbauan Keagamaan MTT PWM DKI Jakarta.
Menurut Muhammadiyah, hal tersebut merupakan kondisi yang baik, yang mendukung tercapainya kemaslahatan umat dan semua warga negara Indonesia. Karenanya, menuding sikap atau pilihan itu sebagai picik, tidak demokratis, inkonstitusional, memecah-belah, intoleransi apalagi anti-kebhinekaan, mencerminkan mispersepsi terhadap ajaran agama sebagai rahmat.
Muhammadiyah menilai bahwa Indonesia sebagai darul ahdi wasy-syahadah memberi ruang lapang bagi pendalaman dan pengamalan ajaran agama, tentang kehidupan sosial-politik bersendikan Ketuhanan YME. Oleh sebab itu, semua pihak yang berkonstetasi dalam demokrasi tidak seharusnya mudah menuding orang yang mendasar sikap pada ajaran agama sebagai tidak demokratis.
Meski demikian, namun Muhammadiyah menekankan, tindakan memaksakan pendapat tidak sesuai ajaran agama, sekalipun didasari pemahaman nash agama bertentangan ajaran agama akhlakul karimah, dan tentang kebebasan menentukan pilihan keimanan. Hal tersebut juga bertentangan pula dengan ajaran agama mengenai cara yang baik dalam berdakwah, dan tak selaras keyakinan akan kesempurnaan Islam.
Baca Juga : Lewat We Chat, Sepasang Kekasih Ini Tawarkan Gadis Remaja Pada Pria Hidung Belang
“Kehidupan demokrasi sehat di masyarakat religius niscayakan pandangan keagamaan disampaikan atau dikomunikasikan secara arif dan bijaksana sebagai pesan edukatif, semua seyogyanya menyampaikan pandangan secara edukatif dan tidak menghalalkan segala cara demi menggalang dukungan dan memenuhi kebutuhan atau target politiknya,” tulis Imbauan Keagamaan tersebut.
(bimbim – www.harianindo.com)