Jakarta – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengungkap lebih cepat siapa-siapa yang ikut ‘bancakan’ uang dugaan suap proyek pengadaan E-KTP.
“Jangan tunda, @KPK_RI harus segera menyelidiki dan menyidik orang-orang yang diduga kuat terima aliran dana e-KTP secara haram,” tulis Mahfud lewat akun Twitter, Selasa (14/3/2017).
Mahfud juga mengatakan bahwa KPK sudah mendapat dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan kasus tersebut.
“Presiden sudah amat mendukung,” tulis Mahfud.
Namun demikian, beberapa netizen justru menanyakan apakah KPK tidak ‘salah membuka kotak’ dengan mengungkap dugaan suap E-KTP ini.
“@mohmahfudmd @KPK_RI. Apa ini bukan kasus salah buka kotak prof? #kotakpandora,” tulis salah seorang netizen.
Mahfud kemudian menjawab bahwa dirinya percaya kepada konsistensi KPK dalam memberantas korupsi, namun ia justru khawatir KPK akan mendapatkan banyak serangan politik karena kasus ini diduga melibatkan nama-nama besar yang sekarang masih menjabat.
“Saya tak khawatir @KPK_RI masuk angin semisal angin kolusi atau suap. Saya hanya khawatir diserimpung atau masuk angin politik. Ranjaunya kuat,” tulis Mahfud.
Seperti diketahui, KPK telah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini, yaitu mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri, Irman, dan mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Kemendagri, Sugiharto.
Kabarnya jumlah tersangka dalam kasus ini akan bertambah lagi. Kita tunggu saja kabar dari KPK.
(samsul arifin – www.harianindo.com)