Jakarta – Terdakwa kasus dugaan penistaan agama dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali menjalani persidangan yang ke-14. Dalam persidangan tersebut, turut dihadirkan sejumlah saksi. Salah seorang saksinya bernama Suyanto.
Suyanto sendiri adalah seorang sopir di perusahaan milik keluarga Ahok di Gantung, Belitung Timur. Dalam persidangan tersebut, Suyanto kerap melontarkan kesaksian yang mengundang tawa seisi ruangan sidang. Tawa tersebut mulai pecah ketika hakim ketua Dwiarso mendesak Suyanto untuk berkata jujur dan tidak boleh takut pada Ahok.
Mendengar hal tersebut, sontak saja seisi ruangan pun tertawa. Bahkan, Ahok sendiri juga ikut tertawa hingga wajahnya memerah. Suyanto menjawab bahwa dia tidak dimarahi justru dinasihati. Suyanto juga bercerita bahwa Ahok mempersilakan dia shalat Jumat terlebih dahulu bila tiba waktunya. Tawa kembali pecah ketika hakim menanyakan apakah Suyanto melihat siaran berita televisi yang menayangkan video Ahok di Pulau Seribu.
Mendengar jawaban dari Suyanto, spontan seisi ruangan tertawa. Ahok pun terlihat juga ikut tertawa hingga wajahnya memerah. Di sisi lain, Suyanto juga sempat menyatakan bahwa sejak pemilihan Bupati Belitung Timur 2004 lalu, selebaran Al Maidah 51 memang sudah ada untuk menyerang Ahok. Akan tetapi, dia mengakui bahwa sekarang sudah tidak ada lagi.
Baca Juga : Jaksa Anggap Kesaksian Saksi Fakta Ini Tidak Sama dengan BAP
“Sekarang tidak muncul lagi (selebaran), karena calonnya muslim semua,” kata Suyanto.
(bimbim – www.harianindo.com)