Jakarta – Habib Rizieq selaku Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) mengisi khotbah pada peringatan Supersemar di Masjid At-Tin TMII. Ia juga mengingatkan pada seluruh jemaah tentang kegiatan yang dilakukan untuk memperingati satu peristiwa besar dalam sejarah bangsa Indonesia.
“Saya ingin ingatkan kepada diri saya dan jemaah. Bahwa kegiatan ini adalah untuk memperingati satu peristiwa besar bagi bangsa Indonesia, yaitu peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar),” kata Rizieq di Masjid At-Tin TMII, Jakarta Timur, Sabtu (11/3/2017).
“Kenapa peristiwa besar karena Surat Perintah Sebelas Maret dikeluarkan oleh orang besar Indonesia kepada orang besar Indonesia. Dikeluarkan Presiden Soekarno kepada Presiden Soeharto untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” ujarnya.
Rizieq mengatakan, Soeharto telah mampu melaksanakan amanah itu dengan baik, salah satunya adalah dengan membubarkan PKI yang dianggap menjadi suatu ancaman bagi Indonesia.
“Presiden Soeharto telah mengambil yang tegas, yang tanpa kompromi yang berguna bagi Indonesia. Dengan membubarkan PKI,” tukas Rizieq.
Selain itu, ia juga mengingatkan tentang pentingnya menghargai jasa-jasa para pendahulu yang telah memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia.
“Kita kumpul di sini untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah sekaligus menyatakan terma kasih kepada beberapa pendahulu kita,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Rizieq menyerukan kepada seluruh jemaah untuk melakukan revolusi. Tetapi revolusi yang dimaksudnya adalah revolusi akhlak dan sikap umat Islam menuju lebih baik.
“Kita harus melakukan revolusi. Revolusi akhlak, revolusi perilaku. Yang kemarin tidak salat, sekarang harus salat. Yang kemarin belum bagus, sekarang harus bagus. Yang kemarin sudah bagus, harus jadi lebih bagus,” tegas Rizieq. (Yayan – www.harianindo.com)