Jakarta – Belakangan muncul tren tantangan di kalangan pelajar yang biasa mereka lakukan di sekolah atau di dalam ruangan kelas, yaitu skip challenge. Namun tantangan ini ternyata membawa dampak yang sangat berbahaya yang tidak dipahami oleh mereka-mereka yang melakukannya.
Menurut Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Harapan Kita, Yoga Yuniadi, skip challenge yang dilakukan dengan cara menekan dada tersebut dapat berakibat menurunnya pasokan oksigen di dalam darah, atau yang biasa dikenal dengan istilah hipoksia.
“Berdasarkan video, yang terjadi adalah penekanan dada yang cukup keras untuk menghalangi upaya napas, tapi tidak cukup keras untuk mengubah pola denyut jantung. Jadi akibatnya kadar oksigen darah menurun,” jelas Yoga, Jumat (10/3/2017).
Bila seseorang mengalami hipoksia, maka yang merasakan dampaknya adalah otak sehingga otak kekurangan oksigen yang berakibat menurunnya kesadaran. Bila hal ini terjadi dalam waktu lama maka akan menyebabkan kerusakan otak.
“Hipoksia otak bila terjadi 4 menit akan menyebaban kerusakan otak yang bersifat permanen,” kata Yoga.
Hal inilah yang kurang dipahami oleh para remaja yang menganggap bahwa skip challenge hanyalah sebuah tantangan biasa.
Di Amerika Serikat sendiri, skip challenge atau passout challenge sudah lama dilakukan sejak 1995 lalu. Menurut data dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dari tahun 1995-2007 telah ada 82 laporan media di AS terkait kematian yang disebabkan oleh skip challenge.
(samsul arifin – www.harianindo.com)