Jakarta – Yasonna H. Laoly, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) disebut-sebut turut menikmati uang haram proyek e-KTP. Yasonna dikabarkan menerima uang senilai USD 84 ribu.

Yasonna
Hal tersebut terungkap dalam dakwaan dua terdakwa kasus dugaan korupsi E-KTP, yakni, Irman dan Sugiharto di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, pada Kamis (9/3/2017).
Seperti yang diketahui, Dua mantan anak buah Gamawan Fauzi ketika menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yakni Irman dan Sugiharto didakwa melakukan korupsi secara bersama-sama dalam proyek pengadaan paket penerapan kartu tanda penduduk berbasis nomor Induk kependudukan secara nasional (e-KTP) yang merugikan negara mencapai Rp2,3 triliun.
Atas perbuatannya itu, Irman dan Sugiharto melangar Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Irman sendiri merupakan mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri. Sementara itu, Sugiharto ialah mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.
Baca juga: Gugatan Rp 1 Milliar Ditujukan Ke Yasonna
Disisi lain, mantan Anggota Komisi II DPR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut juga dikabarkan pernah sempat dipanggil oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebanyak dua kali. (Rere- www.harianindo.com)