Jakarta – Awak media terus-terusan mengaitkan Partai Golkar dengan kasus korupsi e-KTP. Beredar kabar bahwa, banyak dari kader Partai Golkar yang terlibat dalam kasus tersebut. Terkait pemberitaan tersebut, Partai Golkar merasa “tersandera”.
“Menyandera pasti, kalau kalian (wartawan) tiap hari bunyikan ini. Habislah Golkar ini,” ujar Korbid Polhukam Yorrys Raweyai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/3/2017).
Diketahui bahwa anggota fraksi Partai Golkar dikabarkan paling banyak yang diduga terlibat dalam korupsi e-KTP. Bahkan, Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto sempat tiga kali diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Yorrys menambahkan bahwa Partai Golkar baru saja menaikkan elektabilitasnya usai rekonsoliasi pada Mei 2016 lalu. Tiga bulan kepemimpinan Novanto yang mencanangkan program 100 hari kerja, setidaknya elektabilitas Partai Golkar naik 16-17 persen.
“Sekarang Wallahua’lam,” sebut Yorrys.
Ia menilai bahwa tersanderanya Partai Golkar karena kasus e-KTP tersebut adalah konsekuensi sebagai partai tua dan paling lama eksis. Kini, solidaritas partai lah yang perlu dibangun dan konsolidasi untuk disegerakan. Mengenai DPD Partai Golkar yang mulai resah karena kasus ini, kata Yorrys akan diakomodir. Namun yang pasti, persoalan tersebut telah menjadi pembicaraan di internal Partai Golkar.
Baca Juga : Ini Sikap Golkar Jika Ada Kadernya Yang Tersangkut Korupsi e-KTP
“Kita dengar apasih keluhan-keluhan itu,” ucap mantan anggota komisi III DPR itu.
“Ini bukan baru, ini sudah dari dulu (dibicarakan),” pungkas Yorrys.
(bimbim – www.harianindo.com)