Jakarta – Baru-baru ini, banyak kabar yang menyebutkan bahwa minuman sampanye membantu mengobati munculnya demensia dan Alzheimer. Sekarang, ada alat bantu kuliner lain yang dapat membantu peneliti mendiagnosis penyakit ingatan Alzheimer.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sciences Neurologis, Minggu (5/3/2017) sesendok selai kacang dapat menunjukkan apakah pasien mengaami tahap awal demensia berdasarkan indera penciuman mereka.
Para ilmuwan di University of Florida’s McKnight Brain Institute Center for Smell and Taste menemukan bahwa dengan menempatkan satu sendok makan selai kacang pada penggaris, mereka bisa mengidentifikasi tahap awal Alzheimer dengan mempelajari kemampuan subyek untuk mendeteksi bau pada jarak yang berbeda.
Mahasiswa pascasarjana Jennifer Stamps mengungkapkan, bau kacang adalah yang ideal dijadikan alat percobaan karena aroma alaminya yang berarti ini dapat terdeteksi oleh saraf penciuman dimana pengumpulan reseptor sensorik di sinus Anda bertanggung jawab untuk memilih baunya.
Pasien yang ikut serta diminta untuk menutup mata mereka dan menutup satu lubang hidung serta bernapas normal. Kemudian, dokter perlahan mendekatkan selai kacang sampai pasien mampu mendeteksi baunya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pasien dengan penyakit Alzheimer, lubang hidung sebelah kiri telah rusak dan tidak dapat mencium aromanya hingga rata-rata 10 cm dari hidung kanan.
“Saat ini, kita dapat menggunakan tes ini untuk mengonfirmasi diagnosis. Tapi kami berencana untuk mempelajari pasien dengan gangguan kognitif ringan untuk melihat apakah tes ini dapat digunakan untuk memprediksi pasien yang akan mendapatkan penyakit Alzheimer,” tukas Stamps.
Baca juga: Waspadai 5 Bau Badan Ini
Teknik itu, menurutnya juga cocok diterapkan di rumah sakit juga klinik yang tidak memiliki peralatan medis lengkap untuk mendiagnosis Alzheimer. Jika gejala awal Alzheimer dapat diketahui lebih dini, pengobatan yang lebih agresif dapat dilakukan sedini mungkin. (Yayan – www.harianindo.com)