Jakarta – Pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memutuskan untuk meninggalkan lokasi Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta karena kecewa acara tidak segera dimulai.
Terkait hal ini, Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menjelaskan bahwa kejadian ini terjadi hanya karena kesalahpahaman semata sebab pihaknya tidak tahu kalau ternyata Ahok sudah datang dan menunggu di ruangan yang lain.
“Ini cuma masalah miskomunikasi saja. Jadi tadi mestinya kan beliau (Ahok) hadir di tempat yang sudah disediakan. Tapi ternyata di ruangan lain. Sehingga KPU kan tidak tahu,” kata Sumarno di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng Selatan, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (4/3/2017) malam seusai acara.
Namun demikian, Sumarno mengakui bahwa seharusnya staf KPU DKI memberitahukan kepadanya bahwa pasangan Ahok-Djarot sudah datang dan telah menunggu.
“Kami yang keliru, karena seharusnya memang ada staf yang bisa mendeteksi kehadiran calon,” ujar Sumarno.
“Tadi saya datang dan tanya, apakah sudah hadir semua, katanya belum. Jadi tidak benar bahwa kita menunggu paslon nomor urut 3. Paslon nomor urut 3 juga sudah hadir,” ujar Sumarno.
“Pasangan Pak Ahok-Pak Djarot ada di ruangan lain yang bukan disediakan oleh KPU. KPU tidak mengetahui bahwa beliau ada di situ. Kalau seandainya tadi bertemu, dan kita sudah tahu. Dan yang nomor 3 sudah hadir, kita bisa mulai dari awal,” sambungnya.
Terkait insiden ini, Sumano meminta maaf atas keterlambatan acara dan akan memperbaikinya pada penyelenggaraan yang selanjutnya.
“Tadi saya sudah sampaikan permohonan maaf ke Pak Djarot karena memang terlambat. Tentu ini perlu diperbaiki dalam penyelenggaraan kita,” pungkasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)