Jakarta – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyatakan bahwa dugaan korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (E-KTP) juga libatkan nama-nama besar. Karena itu ia berharap tidak terjadi goncangan politik bila nama-nama tersebut disebutkan di depan pengadilan nanti.
“Mudah-mudahan tidak ada goncangan politik yang besar ya, karena namanya yang akan disebutkan memang banyak sekali,” ujar Agus di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (3/3/2017) sore.
Kasus dugaan korupsi pengadaan E-KTP ini sendiri mulai ditangani oleh KPK sejak tiga tahun yang lalu, dan dalam kurun waktu tersebut telah 283 orang saksi telah diperiksa. Mereka berasal dari kalangan pengusaha, politisi, pejabat, hingga mantan pejabat di Kementerian Dalam Negeri.
Ratusan nama tersebut muncul setelah mantan anggota DPR RI Muhamad Nazaruddin menjadi wistleblower dan menyebutkan banyak nama.
Di antaranya yakni, Menkeu Agus DW Martowardojo (kini Gubernur BI), mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, Ketua DPR Golkar Setya Novanto, mantan Mendagri Gamawan Fauzi, Komisi II DPR yang kini menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Ketua Fraksi Partai Demokrat MPR RI, Muhammad Jafar Hafsah, politikus PDIP, yang kini Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly. Nama terakhir ini bahkan telah dua kali dipanggil untuk diperiksa penyidik KPK namun selalu berhalangan.
Menurut Agus, nanti di pengadilan akan dimunculkan nama-nama besar yang diduga terlibat di dalam pusaran dugaan korupsi E-KTP yang merugikan negara sebesar Rp 2 triliun.
“Nanti Anda tunggu. Kalau Anda mendengarkan dakwaan dibacakan, Anda akan sangat terkejut. Banyak orang yang namanya disebut di sana. Anda akan terkejut,” ujar Agus.
(samsul arifin – www.harianindo.com)