Jakarta – Kandidat gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku heran program DP rumah nol rupiah yang merupakan idenya bersama Sandiaga Uno banyak mendapatkan kritik.
Dirinya membandingkan penggunaan lahan di DKI Jakarta yang peruntukannya dianggap tak memihak kepada rakyat kecil, tetapi tidak jadi pembicaraan khalayak.
“Tanah Pemprov saja bisa dipakai untuk mal, tanah negara dipakai mal, kenapa rakyat kecil mau pakai jadi ribut? Kenapa rakyat kecil mau pakai tanah negara jadi ramai? Mau dipakai buat mal, kita semua diam,” kata Anies seusai silaturahim dengan warga di Jalan Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (25/2/2017) pagi.
Penjelasan tersebut ia lontarkan setelah awak media menanyakan apakah tanah negara bisa dijadikan hak milik warga.
Anies menegaskan, gagasan program DP rumah nol rupiah adalah untuk memberikan rumah milik bagi warga Jakarta.
Di lain pihak, Pemprov DKI Jakarta memberlakukan sistem sewa di rumah susun sederhana yang dibangun di atas tanah milik Pemprov DKI.
Menurutnya, selama ini tanah negara yang digunakan untuk kepentingan sejumlah pihak tak menjadi isu publik.
Selain menyebut mal, Anies juga mengungkapkan ada tanah Pemprov DKI yang dipergunakan untuk membangun gedung-gedung.
Baca juga: Bom di Bandung : Pelaku Berhasil Dibekuk dan Kini Dalam Kondisi Kritis
“Tanah negara dipakai buat gedung-gedung besar, kita diam. Kenapa? Kita ini berpihak pada siapa sih, pada rakyat kecil atau pada yang besar-besar? Saya tegas, Bang Sandi tegas, kita mau berpihak pada rakyat kecil,” tegas Anies. (Yayan – www.harianindo.com)