Jakarta – Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri berencana akan terbang ke Papua untuk bertemu dengan Serikat Buruh PT Freeport Indonesia guna membicarakan ancaman pemecatan 3.000 pekerja Freeport akibat produksi berhenti sementara.
“Besok juga saya akan bertemu dengan serikat pekerja di sana untuk membicarakan soal itu,” kata Hanif kepada wartawan di Jakarta, Kamis, (23/2/2017).
“Laporan sementara sudah ada, cuma saya harus verifikasi kejadian di lapangan,” tambanya.
Pada Senin (20/2/2017) lalu, pimpinan PT Freeport-McMoran, Richard Adkerson, mengumumkan bahwa Freeport akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10 persen dari total 32.000 karyawan Freeport, atau sekitar 3.000 orang dan mengubah status 12.000 pekerja tetapnya menjadi pekerja kontrak.
“Prinsipnya begini, kebijakan pemerintah terkait Freeport pada dasarnya untuk mengembalikan semua proses perusahaan di Indonesia ini agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” kata Hanif Dhakiri.
“Jadi dalam konteks ini, jika ada masalah, ya sudah dirundingkan saja. Jangan sampai menggunakan tenaga kerja atau PHK sebagai alat untuk menekan pemerintah. Lebih baik dibicarakan secara baik-baik,” tegasnya.
Freeport sendiri memandang PHK harus dilakukan karena pihaknya menghentikan produksi sementara dalam 10 hari ke depan terkait perubahan status PT Freeport.
(samsul arifin – www.harianindo.com)