Jakarta – Jaman dimana alat-alat dan fasilitas serba canggih dan cepat membuat pandangan seseorang terhadap nilai sosial juga berubah.
Sekarang ini semuanya menjadi serba terbuka, termasuk dalam hal informasi dan tren kebiasaan. Salah satunya adalah selfie.
Sejak ponsel dilengkapi juga dengan kamera dan fasilitas internet yang terhubung dengan berbagai aplikasi media sosial, tren berfoto selfie perkembangannya semakin massif. Mulai dari selfie di tempat makan, di alam terbuka, hingga selfie tanpa busana.
Lantas apa yang menyebabkan seseorang memutuskan berani menunjukkan tubuhnya kepada orang lain lewat kamera?
Seorang peneliti seksual dari Harvard University, Justin Lehmiller menjelaskan bahwa hampir di semua perilaku seksual, tidak ada penjelasan yang benar dan tidak ada motif tunggal di dalamnya.
Namun menurut Lehmiller, ada tiga faktor mengapa seorang pria berfoto selfie tanpa busana di depan kamera:
Merasa wanita tertarik kepadanya
Pria salah dalam mengartikan sikap ramah seorang wanita kepadanya. Ia terlalu melebih-lebihkan sikap lawan jenisnya tersebut kepadanya. Pembicaraan, senyuman, dan tawa seorang wanita diinterpretasikan sebagai ketertarikan seksual oleh pria. Karena itu, para pria tak malu-malu untuk mengirimkan selfie tanpa busananya.
Kurang dewasa dalam emosional
Kurang cakap dalam mengendalikan emosi membuat pria mudah sekali menunjukkan ‘asetnya’ kepada wanita.
Ekshibisionisme
Di jaman yang serba canggih ini, sarana untuk memamerkan bentuk tubuhnya telah berpindah ke media sosial. Lehmiller menambahkan, ini diperparah dengan kondisi seseorang yang kesulitan membentuk hubungan fungsional, sehingga berpikir bahwa foto telanjang dibutuhkan agar dapat lebih intim dengan seseorang.
(samsul arifin – www.harianindo.com)