Jakarta – Baru-baru ini, PT Freeport Indonesia diminta untuk bertindak proporsional oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. Jonan mengungkapkan bahwa sikap Freeport yang meributkan regulasi terkait perubahan status dari Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
“Dulu saat saya awal masuk ke Kementerian ESDM, saya pikir Freeport itu sebesar gajah. Ternyata hanya sebesar sapi,” kata Jonan saat menjawab pertanyaan seorang mahasiswa dalam sebuah workshop di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur, Selasa (21/2/2017).
Lantas Jonan menambahkan bahwa nilai kapitalisasi Freeport Indonesia apabila dijual ke pasar tidak sebesar yang dibayangkan. Kontribusi perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut baik itu berupa pajak retribusi, royalti dan sebagainya ke pemerintah Indonesia juga masih kalah jauh jika dibandingkan dengan sejumlah perusahaan yang lain.
Jika dilihat dari data yang dimilikinya, Jonan menyebut bahwa nilai kapitalisasi Freeport hanya sebesar US$ 20 miliar. Masih kalah dibandingkan dengan nilai kapitalisasi pasar BCA yang sebesar US$ 29 miliar, PT Telkom senilai US$ 25 miliar atau BRI yang tercatat US$ 21 miliar. Kapitalisasi pasar Freeport tersebut juga kalah jauh dengan Exxon yang mencapai US$ 355 miliar. Freeport hanya unggul tipis atas nilai Bank Mandiri sebesar US$ 19,5 miliar.
“Exxon saja yang mengelola Blok Cepu dan Bojonegoro, memproduksi sekitar seperempat kebutuhan minyak nasional tapi tidak pernah rewel dengan kita,” ujar Jonan.
Menurut Jonan, selama 25 tahun ini Freeport Indonesia rata-rata hanya memberikan retribusi sebesar Rp 1 triliun kepada negara. Sebagai perbandingan saja, penerimaan negara dari cukai rokok sebesar Rp 139 triliun per tahun. Penerimaan Negara dari devisa para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tiap tahun sebesar Rp 144 triliun.
“Kalau PT Telkom bayar retribusi ke negara sebesar Rp 20 triliun per tahun. Sedangkan Freeport hanya Rp 8 triliun. Freeport cuma segitu saja sudah rewel banget,” papar Jonan.
Baca Juga : PHK Besar-besaran, Luhut Menilai Ancaman Freeport Kampungan
Lantas Jonan menegaskan bahwa sikap pemerintah Indonesia, akan tetap tegas terhadap siapapun. Seluruh perusahaan diminta mematuhi seluruh perundangan yang berlaku. Jonan mengakui sudah bertemu dengan perwakilan Freeport.
“Tapi tolong Freeport itu kalau mau ribut ya yang proporsional, kalau saya sih santai saja,” tegas Jonan.
(bimbim – www.harianindo.com)