Jakarta – Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyindir pemerintahan Gubernur DKI sekarang yang dinilainya tidak cepat tanggap dalam menyelesaikan normalisasi sungai di wilayah Kali Krukut yang terhenti sejak tahun 2014.
Berhentinya proyek ini dianggap sebagai penyebab masih terjadinya banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, pada awal pekan ini.
Pada saat turun meninjau lokasi banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Senin (20/2/2017), Anies baru tahu bahwa proyek normalisasi sungai berhenti setelah diberitahu oleh warga di sana.
“Jangan dinilai sudah berapa persen (yang berhasil). Tapi yang penting lihat rencana tahunannya, rencana 2016 berapa, yang terlaksana berapa? Tadi saya cek belum menemukan,” kata Anies.
“Tahun 2014 harusnya berapa yang selesai, 2015 berapa, dan 2016 berapa, harus dibandingkan, rencana dengan realisasi tiap tahun, dari situ kita bisa menilai keberhasilan,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut Anies juga bertanya kepada warga apakah pada saat terjadi banjir, Ahok atau Djarot pernah berkunjung ke sana.
“Sepanjang banjir di sini belum pernah didatangi, dan menurut warga perhatian terhadap banjir di sini, di sini aliran sungai Cikeas, dan sungai Sunter, dua itu tidak pernah mendapat perhatian serius, ini pertama kali warga mendapat perhatian,” kata Anies.
Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat berbicara di hadapan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan, dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T. Iskandar mengatakan, pemerintahan sebelumnya tidak fokus dalam menangani banjir di Jakarta.
“Tanya sama Pak Iskandar, dulu untuk kerja waduh bertahun tahun nggak diladenin. Benar nggak Pak Iskandar?” ujar Ahok usai meninjau kondisi Sungai Ciliwung yang membentang di Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Senin siang1.
“Sekarang tanya sama Pak Iskandar, gubernur mana yang cepat untuk beliau kerja?” Ahok menambahkan.
Namun demikian Ahok mengaku dilema karena kerja cepatnya tersebut justru mendapatkan tanggapan yang miring dan dianggap tidak pro rakyat karena suka melakukan penggusuran.
“Tapi begitu saya kerja cepet dibilang apa? Dibilang nggak manusiawi gusur orang. Ya politiklah,” kata Ahok.
(samsul arifin – www.harianindo.com)