Jakarta – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga merupakan Rais Aam PBNU Ma’ruf Amin menghimbau kepada umat Islam untuk tidak ikut dalam aksi 212 yang rencananya akan digelar pada Selasa (21/2/2017) besok.
Selain itu, Ma’ruf Amin juga meminta agar namanya tidak dicatut dalam aksi tersebut karena ia nilai bersifat politis.
“Saya berulangkali menyampaikan hal ini, bahwa saya tidak pernah dilibatkan dan melibatkan diri ikut demo 212. Karena demo itu sangat politis,” tandas Kiai Ma’ruf dalam pertemuan tokoh NU se-Madura, di Sampang, Madura, Jawa Timur.
Ma’ruf Amin mengaku, pesan tersebut juga telah ia sampaikan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
“Itu juga sudah saya sampaikan kepada Kapolri (Jenderal Tito Karnavian) dalam pertemuan di Pondok Pesantren Tanara (Banten) beberapa waktu lalu. Saya akan melarang, umat Islam ikut demo yang bernuansa politik,” tuturnya.
Ma’ruf juga menegaskan, umat Islam juga harus menerima apapun hasil dari Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Ahok menang atau kalah saya tidak tahu. Itu masih di Lauhul Mahfudz. Kalau kalah ya nggak ada masalah, andaikata dia menang ya nggak ada masalah juga,” ujar Ma’ruf.
“Menurut saya kita ini warga negara yang baik. Artinya kita siap menang dan juga siap kalah. Menang kita terima, kalah kita terima,” sambungnya.
“Jadi kalau pun nanti Ahok menang dan kita tidak menemukan adanya kecurangan, ya kita terima dengan kesedihan. Kita terpaksa harus menerima itu. Sebab bicara konstitusi memang begitu. Di negara demokrasi itu memang begitu,” pugkasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)