Jakarta – Warga Jawa Barat diimbau untuk tidak ikut serta dalam aksi unjuk rasa pada Selasa 21 Februari 2017 atau yang dikenal aksi 212. Imbauan tersebut diucapkan oleh Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan. Diagendakan aksi unjuk rasa tersebut akan dipusatkan di depan Gedung DPR RI, DKI Jakarta.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Anton Charliyan
“Masalah aksi 212, kalau saya sebagai kapolda mengimbau pada masyarakat, karena itu masalah lebih kental dengan nuansa politik. Politiknya juga politik DKI Jakarta. Jadi saya imbau masyarakat Jabar tidak usah ikut-ikutan dengan politik DKI. Silakan urus rumah tangga masing-masing,” kata Anton usai melakukan kunjungan ke Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jabar, Senin (20/2/2017).
Anton mengungkapkan alasan mengapa dirinya mengimbau warganya untuk tidak terlibat dalam aksi damai tersebut. Pasalnya, ia menilai bahwa aksi yang akan dilakukan besok tersebut kental dengan nuansa politik. Dia juga menyebutkan, bahwa akis itu tidak ada kaintannya dengan bela agama dan ulama.
“Karena ini bukan masalah agama dan juga bukan masalah ulama. Jadi jangan terjebak dengan ajakan-ajakan itu,” terangnya. Sehingga dia merasa warganya untuk tidak turut serta dalam aksi 212 jilid II tersebut. “Kita hanya mengimbau agar enggak ke sana. Ke Jakarta. Karena ini bukan masalah agama tapi kental nuansa politik. Enggak ada kaitannya.”
Meski dirinya telah mengimbau kepada para warganya, akan tetapi dia mengaku tidak menutup kemungkinan tetap ada massa yang bergerak ke Jakarta. Hanya saja dia meyakini itu tidak dengan jumlah massa yang besar seperti aksi sebelum-sebelumnya.
Baca Juga : Menolak Ikut Aksi 212, KH Ma’ruf Amin : “Demo Itu Sangat Politis”
“Penguatan personel sudah kita siapakan. (Yang berangkat) ada hanya sedikit dan segelintir orang. Saya ucapkan terimakasih karena masyarakat Jabar sudah dewasa,” terangnya menambahkan.
(bimbim – www.harianindo.com)