Amsterdam – Politikus sayap kanan Belanda, Geert Wilders, menyerukan Negeri Kincir Angin yang bebas dari Islamisasi dan melarang Al-Quran.
Wilders yang merupakan anggota parlemen Belanda juga membandingkan kitab suci umat Islam itu dengan buku otobiografi karangan pemimpin Nazi Adolf Hitler, Mein Kampf. Dalam wawancara 40 menit di stasiun televisi WNL, dia juga membandingkan masjid dengan kuil atau tempat ibadah anggota partai Nazi.
Seperti dilansir dari The Independent, Senin (13/2/2017), Wilders merupakan politisi yang jarang diwawancarai media Belanda. Pendiri Partai Kebebasan itu dijuluki Trump-nya Belanda oleh media setempat.
Jelang lima pekan menuju pemilu, Wilders kian getol dalam berkampanye. Dalam sebuah video kampanye dia meniru slogan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan menyebut ingin menjadikan
“Belanda milik kita lagi”. Dalam program kampanyenya dia menjanjikan akan melakukan ‘de-Islamisasi’ di Belanda dan menutup pintu bagi para imigran, dua hal yang jelas bertentangan dengan konstitusi Belanda soal hak kebebasan beragama.
Saat ditanya soal bagaimana dia akan mewujudkan programnya dalam hal melarang Alquran, Wilders menjawab dia akan melakukan apa yang selama ini Belanda lakukan terhadap buku Adolf Hitler, Mein Kampf.
Wilders mengatakan, setiap orang yang punya Alquran di rumahnya akan dianggap telah melanggar hukum. Dia juga akan melarang penjuaran Al-Quran di toko-toko buku.
Baca juga: Pasukan Internasional Kepung Pusat Komando ISIS di Barat Mosul
Pria 53 tahun itu lantas mengatakan masjid-masjid di Belanda juga akan dicabut izin beroperasinya. (Yayan – www.harianindo.com)