Jakarta – Pada tahun 2014 silam, mencuat kasus korupsi Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang. Kini, kasus tersebut telah memasuki babak baru pasca Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel, ditetapkan sebagai tersangka sejak 2015, dan telah ditahan oleh KPK pada (6/2/2016) silam.
Choel beserta dengan mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Olahraga, Deddy Kusdinar pun telah dijatuhkan vonisnya. Terlalu lama dan rumitnya kasus tersebut, diketahui ada empat saksi penting yang telah meninggal dunia.
Salah satu diantara saksi kunci tersebut yakni mantan Deputi Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara, Muchayat. Dia meninggal pada Rabu, (18/6/2014) silam, lantaran penyakit strok, dan mengembuskan napas terakhirnya di sebuah rumah sakit di Singapura pukul 11.30. Nama Muchayat tak bisa dilepaskan dari skandal proyek korupsi Hambalang. Tudingan terhadap Muchayat datang dari juru bicara keluarga Mallarangeng, Rizal Mallarangeng.
Menurut Rizal, Muchayat menggunakan jabatannya sebagai Deputi Kementerian BUMN yang mengawasi BUMN bidang konstruksi, untuk meloloskan Adhi Karya menjadi pelaksana proyek Hambalang senilai Rp 2,5 triliun. Sebelum Muchayat, Arif Gunawan alias Arif Gundul juga meninggal mendadak pada akhir tahun 2012 dan dimakamkan di Yogyakarta.
Baca Juga : Menguak Korupsi Hambalang, Siapa Saja Pihak Yang Kecipratan Uang Panas Itu ?
Direktur Operasi PT Wijaya Karya Ikuten Sinulingga juga meninggal pasca terjatuh dari jembatan layang Cawang, Jakarta Timur. Lalu, saksi penting yang meninggal yakni Direktur Utama PT Metaphora Solusi Global, Asep Wibowo, yang sakit terserang strok.
(bimbim – www.harianindo.com)