Jakarta – Paslon Pilkada DKI, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, meraup suara kosong di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 32 Cililitan, Kramat Jati, RT 03 dan RT 04 RW 08, Jakarta Timur. Anies-Sandiaga akan menelusuri hasil di TPS yang suaranya ‘diborong’ oleh pasangan Ahok- Djarot, tersebut.
“Semuanya yang kira-kira menimbulkan pertanyaan akan dicek tapi kita tidak mau berprasangka buruk kita berprasangka baik sambil melakukan verifikasi,” kata Anies di DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2017).
Anies mengungkapkan, pelaksanaan evaluasi nantinya tidak hanya terjadi di TPS 32 Cililitan. Menurut Anies, sejumlah TPS yang raihan suaranya rendah bakal menjadi evaluasi timnya.
“Nanti kita akan lihat satu adalah daerah-daerah di mana kita bisa ditingkatkan suaranya kemudian yang kedua tempat-tempat di mana kita sudah berkampanye kita sudah bersosialisasi dan kita lihat nanti efeknya pada suara yang mereka berikan kepada kita lalu yang ketiga adalah kita ingin terus menyampaikan paparan karena dari temuan kita mereka yang sudah melihat program kita mendengar program kita lebih dari 60 persen menyatakan suka dan mendukung,” kata Anies.
Menurut Anies, raihan suara rendah di sejumlah TPS karena warga yang mencoblos belum pernah mendengar visi dan misinya. Dia mengatakan, untuk meningkatkan suara di TPS yang rendah nantinya pasangan yang diusung Gerindra dan PKS ini akan lebih intensif berkampanye.
“Jadi banyak dari temuan kita mereka yang tidak mendukung banyak yang belum pernah mendengar nah tentu kita nanti akan lebih intensif lagi berkampanye di tempat-tempat yang belum mendapatkan informasi tentang program-program kita,” kata Anies.
Anies pun meyakini jika di sejumlah TPS yang meraih suara rendah bakal meningkat di putaran kedua. Termasuk raihan suara di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara yang rendah di putaran pertama ketimbang di Jakarta Selatan, padahal sering melakukan kampanye.
Baca juga: Jokowi Tak Halangi KPK Usut Dugaan Kasus Adik Iparnya
“Tapi kalau dari sisi peningkatan kita meningkat drastis dari dulunya sangat rendah karena itu makanya kenapa kita ada di utara dan di barat dan Insya Allah kita akan pastikan untuk yang berikutnya kita akan bisa meningkat lebih tinggi lagi,” ujarnya. (Yayan – www.harianindo.com)