Kuala Lumpur – Kakak iri Kim Jong Un, Kim Jong Nam, dilaporkan tewas saat sedang menunggu penerbangan menuju Makau di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia.
Kematiannya pun begitu mengejutkan, seperti film action, di mana melibatkan agen rahasia yang ditugaskan secara khusus untuk menghabisi nyawanya.
Pembunuhan yang dilakukannya nampak bersih dan profesional, dan para pelakunya diduga dua orang wanita. Keduanya diperkirakan memegangi Jong Nam dan menyuntik tangannya dengan racun. Namun, laporan lain yang diterima kepolisian, korban sempat meminta tolong karena wajahnya sempat diseka dengan kain yang membuat kepalanya pusing.
Upaya untuk menyelamatkan nyawanya tidak berhasil, Jong Nam tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit. Segera setelah kejadian itu, polisi langsung memburu para pelakunya, beruntung pergerakan satu dari dua wanita tersebut terekam jelas dalam kamera pengintai (CCTV).
Jong Nam hidup di pengasingan sejak 2001. Dia diusir ayahnya Kim Jong Il karena dianggap mempermalukan negaranya karena tertangkap menggunakan paspor palsu saat bepergian ke Jepang. Saat masih berada di lingkaran kekuasaan sang ayah, dia dijuluki ‘jenderal kecil’.
Sejak diangkat menjadi penguasa, Jong Un dikenal tidak segan menghabisi nyawa keluarganya sendiri. Paling sadis dialami Hyon Yong-chol yang dieksekusi dengan menggunakan senjata anti-serangan udara karena alasan sepele, ‘tertidur’ saat Jong-un sedang berpidato.
kematian Jong-nam ini mengundang banyak misteri bagi seluruh dunia. Mengapa ia dibunuh?
Dari segi motif, Jong Nam dikenal sebagai lelaki periang, penjudi dan seorang playboy, yang pernah mempermalukan Pyongyang saat berusaha masuk ke Tokyo. Saat adiknya naik ke kursi kekuasaan, dia mengkritik Jong Un. Alhasil dia dianggap sebagai pengganggu yang bisa merusak stabilitas Korea Utara.
NAmun mengapa Jong Un nekat menerjunkan tim pembunuh terhadap saudaranya sendiri yang sangat riskan di luar negeri?
Dinas intelijen dari Korea Selatan meyakini saudara Jong-nam di utara memang mencoba membunuhnya sejak lima tahun lalu. Salah satu motifnya adalah sikap paranoid Kim Jong-un atas keberadaan saudaranya yang terasingkan.
Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) mencatat sejarah panjang pengintaian terhadap Korea Utara dan telah menggambarkan pemimpinnya memiliki mental yang tidak stabul.
Sebuah koran di Korea Selatan pernah melaporkan Jong-un sangat marah mendengar kakaknya itu mencoba lari ke Selatan pada 2012. Namun, dinas intelijen membantahnya. Namun hal ini masih menyimpan misteri yang dapat menimbulkan spekulasi publik di mana anggota dinasti Kim yang terasingkan mencoba mencari ke Selatan yang dibenci hingga membuat nyawanya dihabisi oleh orang-orang kepercayaannya.
Misteri lainnya adalah mengapa aksi pembunuhan tersebut dilakukan di Malaysia?
Pada setiap kasus, akan lebih mudah jika pembunuhan terhadap target high-profile di lokasi yang tidak banyak lalu lalang orang lain.
Penjelasan yang mungkin terjadi berdasarkan pengamatan dinas intelijen Korea Selatan, Tiongkok justru melindungi Jong-nam dan keluarganya di Makau. Sejumlah analis melihat Beijing menganggap Jong-nam sebagai pemimpin alternatif jika rezim Jong-un jatuh.
Baca juga: Apa Kata Warga Terkait Sosok Siti Aisyah Yang Diduga Terlibat Pembunuhan Kakak Tiri Pemimpin Korut ?
Dengan keamanan yang sangat ketat di Makau, maka tidak memungkinkan untuk membunuh Jong Nam di wilayah Tiongkok. Apalagi upaya pembunuhan pada 2012 lalu di mana salah satu agen rahasia Korut menabrak kendaraan korban gagal menghabisi nyawanya. (Yayan – www.harianindo.com)