Jakarta – Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) melakukan survei untuk kontes Pilkada DKI 2017 dan hasilnya akan berlangsung dua putaran. Akan tetapi, survei LKPI ini menempatkan posisi Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul untuk lanjut ke putaran kedua.
Suvey ini akan melibatkan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang akan bertarung ketat untuk merebutkan tiket putaran kedua bersama pasangan calon incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Baca juga : Komisi II DPR Pertanyakan Kredebilitas Mendagri Karena Tak Berhentikan Ahok
“Analisa itu sesuai dengan minat pemilih terhadap tiga kandidat paslon dalam urvei yang digelar pada 6 sampai 10 Februari 2017 di lima kota madya dan satu kabupaten di DKI,” kata Koordinator Survei LKPI Sutisna di Jakarta, Senin (13/2/2017).
Dia juga menjelaskan sebanyak 45,2 persen masyarakat Jakarta akan memilih pasangan nomor urut 3 Anies-Sandi, kemudian 24,5 persen memilih pasangan petahana nomor urut 2 Ahok-Djarot dan 19,7 persen memilih pasangan nomor urut 1 Agus-Syvi.
“Sedangkan warga Jakarta yang belum mau memberikan pilihannya pada ketiga pasangan sebanyak 6,3 persen dan yang tidak memilih sebanyak 4,3 persen,” ujarnya.
Pasangan Agus-Sylvi memang dari sisi popularitas sangat baik dimana masyarakat mengenal pasangan tersebut 85,2 persen. Sebab, Agus merupakan putera pertama Mantan Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sedangkan pasangan calon nomer 2 Ahok-Djarot lebih tinggi dikenal warga DKI sebanyak 100 persen karena kasus penistaan agama Islam dan Gubernur DKI pengganti Jokowi.
“Adapun pasangan Anies-Sandiaga dikenal 80,2 persen warga karena diusung partainya Prabowo Subianto,” ujar dia.
Sekedar informasi jumlah sample atau responden survei LKPI yaitu sebanyak 1.816 warga DKI Jakarta dari yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sementara, Pilkada DKI berjumlah 6.983.692 orang tersebar secara proposional 44 Kecamatan dan 267 Kelurahan di Jakarta.
“Survei ini mengunakan tingkat kepercayaan 95 persen dengan sampling error atau margin of error sebesar kurang lebih 2,3 persen,” ujarnya.
Sampel penelitian yang diambil dari sejumlah koresponden yang ditentukan secara sampling kluster (cluster sampling) sendiri yakni sebagai teknik memilih sampel dari kelompok-kelompok dan unit-unit yang kecil atau kluster.
(Bimbim – www.harianindo.com)