Jakarta – Hasil penelitian yang dikeluarkan lembaga survei Indikator terhadap tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Berdasarkan hasil survei tersebut, elektabilitas pasangan petahana Ahok-Djarot lebih unggul daripada dua lawan politiknya, yakni Anies-Sandi dan Agus-Sylvi.
Direktur Eksekutif Indikator, Burhanudin Muhtadi, menjelaskan dukungan warga DKI Jakarta menempatkan Ahok-Djarot di posisi pertama dengan persentase dukungan sebesar 39 persen. Disusul Anies-Sandi yang memperoleh 35,4 persen, kemudian Agus-Sylvi mendapat persentase dukungan 19,4 persen.
Baca juga : Jika Pilgub DKI Digelar 2 Putaran, Siapa Yang Pertama Kali Akan Tersingkir ?
“Dari hasil survei pasangan Ahok-Djarot dukungannya masih di posisi teratas. Kelompok yang belum menentukan pilihan sangat terbatas, tinggal sekitar 6.1 persen,” ujar Burhanudin di kantor Indikator, Cikini V, Jakarta, Jumat (10/2/2017).
Menurut Burhanudin, keunggulan pasangan Ahok-Djarot karena kerja petahana dianggap bukti nyata.
“Ahok-Djarot didukung terutama karena dinilai ada bukti hasil kerjanya sebesar 42 persen dan berpengalaman di pemerintahan 25 persen. Untuk Anies-Sandi terutama karena dinilai pintar sebesar 18 persen dan kesamaan agama 16 persen dan pengalaman di pemerintahan 12 persen. Untuk Agus-Sylvi didukung terutama karena dinilai berwibawa (memperoleh dukungan) 32 persen,” ujarnya.
Meski berada di posisi pertama berdasarkan survei, Burhanudin mengatakan, dari tren dan elektabilitas sebenarnya Ahok-Djarot diam di tempat. Meski ada peningkatan, namun dia menilai pergerakan tersebut masih kalah dengan fluktuasi Anies-Sandi.
“Sebenarnya Ahok-Djarot ini stagnan persentasenya dibanding Anies-Sandi, karena suara yang dari Agus lebih banyak yang pindah ke Anies-Sandi dibanding Ahok-Djarot,” ucapnya.
“Dibandingkan dengan temuan bukan Januari yang lalu, dukungan terhadap Anies-Sandi mengalami peningkatan signifikan dari sekitar 23.8 persen menjadi 35.4 persen, Ahok-Djarot sedikit mengalami kenaikan dan Agus – Sylvi terus mengalami penurunan,” papar dia.
Survei yang menggunakan metode stratified systematic random sampling dilakukan selama 6 hari sejak 2-8 Februari dengan melibatkan 1000 responden. Namun hanya 621 responden yang berhasil diwawancarai dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 4.0 persen. (bimbim – www.harianindo.com)