Jakarta – Massa yang akan menghadiri acara doa dan dzikir di Masjid Istiqlal, Jakarta, tetap ada membawa spanduk bernada politik, meski Kapolri Tito Karnavian telah mengingatkan agar acara itu agar dijauhkan dari hal politik.
Massa yang mengenakan baju koko dan berpeci putih beriringan menuju Masjid Istiqlal. Mereka memarkir kendaraan di kawasan Gambir dikarenakan daerah Masjid Istiqlal telah penuh oleh massa yang lebih dulu tiba pada Sabtu (11/2/2017) dini hari.
Baca juga : Arifin Ilham Berharap Salah Satu Diantara Agus dan Anies Jadi Gubernur DKI
Massa juga membawa spanduk hijau dengan huruf putih yang bertuliskan, ‘Fatwa MUI Tahun 2009, Wajib Pilih Pemimpin Muslim’.
Salah satu warga Jakarta yang turut memegang spanduk tersebut, Bobby mengaku dia dan rekan-rekannya hendak menghadiri doa dan dzikir di Masjid Istiqlal.
“Namun, imbauan Kapolri untuk tidak berpolitik, tidak bisa. Ini hak kami. Anak kecil saja tahu ini kegiatan politik,” kata pria berusia 50 tahun itu.
Massa memarkir kendaraan mereka di kawasan Gambir dan Kebon Sirih, dan kemudian berjalan menuju Masjid Istiqlal.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta FPI, FUI dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI tidak menggunakan acara doa bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (11/02/2017) untuk kegiatan politik.
“(Masjid Istiqlal) bukan untuk kegiatan politik meskipun dengan bungkus keagamaan.” tegas Titi Karnavian.
Ia juga mengingatkan acara di dalam masjid Istiqlal “tolong dijauhkan dari warna politik”.
“Dan, kalau itu dilaksanakan, Polri didukung oleh TNI akan melakukan tindakan tegas,” kata Tito seraya menyebutkan aturan hukumnya.
Semula aksi 112 hendak digelar di Lapangan Monas, Jakarta. Namun, bentuk acara diubah menjadi dzikir dan tausiah setelah Ketua FPI Rizieq Shihab dan pemimpin GNPF-MUI bertemu dengan Menkopolhukam Wiranto pada Kamis (9/2/2017).
“Mengingat suhu politik menjelang pilkada di DKI Jakarta ini makin memanas, kemudian adanya gerakan-gerakan yang kami khawatir menjadi provokasi yang tidak sehat yang bisa menimbulkan kaos atau kerusuhan dan lain sebagainya, karena kita tahu juga pada hari tersebut kebetulan ada dua paslon yang akan melakukan kampanye terakhir, akan mengerahkan massa yang cukup besar.
“Jadi kami tidak mau terjebak dalam kampanye yang sedang dilakukan,” kata Rizieq Shihab.
Hingga berita ini diturunkan, massa masih berada di Masjid Istiqlal, Jakarta. Mereka telah berada di masjid tersebut sejak dini hari untuk salat subuh berjamaah, kemudian berdzikir dan mengikuti tausiah yang diberikan sejumlah ulama.
Diketahui, kegiatan ini juga dihadiri oleh calon Gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono serta pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno. (bimbim – www.harianindo.com)