Jakarta – Massa yang hendak menghadiri dzikir dan tausiah di Masjid Istiqlal, Jakarta, mengusung spanduk bernada politik, walau Kapolri Tito Karnavian telah mengingatkan agar acara itu “dijauhkan dari warna politik”.
Sebagaimana dilaporkan wartawan BBC, Oki Budhi, massa berbaju koko dan berpeci putih beriringan menuju Masjid Istiqlal. Mereka memarkir kendaraan di kawasan Gambir lantaran daerah Masjid Istiqlal telah penuh oleh massa yang lebih dulu tiba sejak Sabtu (11/02) dini hari.
Seraya berjalan ke masjid, mereka mengusung spanduk hijau dengan aksara putih berbunyi, ‘Fatwa MUI Tahun 2009, Wajib Pilih Pemimpin Muslim’.
Bobby, warga Jakarta yang turut memegang spanduk tersebut mengaku dia dan rekan-rekannya hendak menghadiri dzikir dan tausiah di Masjid Istiqlal.
“Namun, imbauan Kapolri untuk tidak berpolitik, tidak bisa. Ini hak kami. Anak kecil saja tahu ini kegiatan politik,” kata pria berusia 50 tahun itu.
Sehari sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta FPI, FUI dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI tidak menggunakan acara doa bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (11/02) untuk kegiatan politik.
Tito Karnavian menegaskan, “(Masjid Istiqlal) bukan untuk kegiatan politik meskipun dengan bungkus keagamaan.”
Dia juga mengingatkan agar acara di dalam masjid Istiqlal “tolong dijauhkan dari warna politik”.
“Dan, kalau itu dilaksanakan, Polri didukung oleh TNI akan melakukan tindakan tegas,” kata Tito seraya menyebutkan aturan hukumnya. (Hendi – www.harianindo.com)