Jakarta – Muradi, pengamat politik asal Universitas Padjajaran, menilai apabila mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belumlah mampu untuk mencapai level negarawan dengan mengomentari hal-hal yang tidak pada tataran subtansi dan strategis.
“Ketika rumahnya digeruduk massa misalnya, kalau saya jadi beliau akan saya hadapi, saya datang dan tanyakan ke massa ada apa? Karena negarawan punya latar belakang kuat. Dia menganggap bahwa semua yang menghujat dia dan mengkritisi dia adalah bagian dari anak bangsa,” kata Muradi ketika berbincang dengan awak media, Kamis (9/2/2017).
Muradi berpendapat, SBY kini berada dalam keadaan post power syndrom. Terlihat ada sikap kekhawatiran dengan memainkan peran sebagai korban atau “playing victim”.
“Itu pola lama dan mengharapkan orang berpihak kepada dia. Namun dia sudah kehilangan momentum,” tukasnya.
Sebelumnya, lewat akun Twitter pribadinya, SBY mengungkapkan adanya unjuk rasa tersebut.
Baca juga: Kapolda Ijinkan Aksi 112 Namun Dengan Syarat
“Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan “digrudug” ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*,” ucap SBY melalui akun @SBYudhoyono. (Yayan – www.harianindo.com)