Jakarta – Sebagian besar anak-anak cenderung sulit untuk diminta makan dan memilih-milih makanan yang ia suka saja, dan repotnya mereka lebih memilih makanan instan atau siap saji, seperti mi instan misalnya.
Lantas bagaimana mengatasi anak yang lebih cenderung untuk menyukai mi instan daripada menu lainnya?
Menurut dr Niken Puruhita, Med Sc, SpGK, ahli gizi dari SMC RS Telogorejo dan RSUP Kariadi Semarang, bila kebiasaan mengkonsumsi mi instan ini tida segera dihentikan atau dikurangi maka anak bisa mengalami kecanduan mi instan, dan itu menjadi masalah karena kandungan gizi dalam mi instan sangat tidak memenuhi syarat bagi pertumbuhan dan kesehatan anak.
“Untuk melarang secara tegas tentu akan sangat sulit. Cara yang paling tepat adalah mengurangi secara perlahan-lahan,” kata dr Niken kepada HarianIndo.
Hal itu dapat dilakukan dengan cara mengurangi pemakaian bumbu penyedap cepat saji dalam mi instan, atau menggunakan bumbu yang dibuat sendiri agar lebih segar dengan menambahkan sayur dan daging.
Dengan demikian diharapkan lidah si anak menjadi terbiasa dengan bumbu alami yang segar dan lambat laun merasa tidak nyaman lagi dengan bumbu siap saji.
Pada prinsipnya, menu harus memenuhi kebutuhan gizi harian seorang anak. Bila anak hanya mau makan dengan mi instan, maka tambahkanlah lauk atau sayuran sebagai pelengkapnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)