Jakarta – Hugo Pareira, politikus asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menilai jika mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), berlebihan dalam menyikapi soal massa yang berunjuk rasa di depan rumahnya.
Menurut anggota komisi I DPR RI itu, demonstrasi adalah hal biasa. Padahal massa demonstrasi itu sebatas menyampaikan aspirasi mereka dan tidak bertindak anarkistis, misalnya, merusak rumah SBY.
“Orang demo di Istana juga biasa, di kantor PDIP sering ada demo. Bu Mega (Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP) itu bahkan pernah rumahnya dimasuki orang yang menguntitnya. Jadi, ya, (SBY) enggak usah terlalu merengek-rengek berlebihan,” kata Andreas kepada wartawan di kompleks Parlemen di Jakarta pada Rabu (8/2/2017).
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P tersebut berpendapat, bahwa demonstrasi massa menyampaikan aspirasi dijamin undang-undang. Demonstrasi pun menjadi risiko setiap figur publik.
“Posisi sebagai pemimpin, figur publik, ya, di situ. Demo adalah bagian dari risiko yang harus dihadapi ketika masyarakat tidak puas dengan apa yang kita lakukan. Karena itu (demonstrasi) adalah hal yang sangat biasa. Tidak perlu jadi hal luar biasa,” ujar Andreas.
SBY menyampaikan keluhannya tentang sejumlah orang yang berunjuk rasa di depan rumahnya di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin, 6 Februari 2017. Padahal, sesuai undang-undang, demonstrasi tidak boleh dilakukan di rumah pribadi.
Baca juga: Ketua GNPF Menilai Panggilan Polisi Tak Sesuai Prosedur
SBY mengaku tak mendapat pemberitahuan dari aparat Kepolisian mengenai demonstrasi tersebut. Dia meminta keadilan di negeri ini ditegakkan karena merasa haknya sudah dilanggar. (Yayan – www.harianindo.com)