Jakarta – Acara Istighosah Kebangsaan di kediamaan Djan Faridz selaku tim pendukung calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengatasnamakan warga Nahdliyin pada Minggu (5/2/2017) lalu berbuntut panjang.
Pasalnya, selain dianggap ilegal karena digelar tanpa sepengetahuan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI, pemberitaan tak benar oleh media nasional juga turut mewarnai silang sengkurat gelaran acara yang hadiri oleh Nuril Huda (Gus Nuril).
Baca Juga : Yenny Wahid Merasa Kasihan SBY Dibully di Media Sosial
Dalam kesempatan ini, Pimpinan Pusat GP Ansor melalui Kepala Satkornas Banser, Alfa Isnaeni akhirnya bersikap. Melalui siaran pers yang diterima redaksi Selasa (7/2/2017), Alfa ingin mengklarifikasi ihwal pemberitaan tak benar yang menyebut Gus Nuril sebagai pendiri Banser.
“Perlu mengklarifikasi bahwa KH. Nuril Huda bukanlah pendiri Banser sebagaimana ditulis Kompas pada 6 Februari 2017 dan yang bersangkutan tidak memiliki otoritas apapun atas institusi dan personil Banser,” tulis Alfa.
Untuk itu, Pimpinan Pusat GP Ansor meminta kepada semua pihak, termasuk mantan pengurus, untuk tidak melibatkan dan/atau mengatasnamakan institusi dan personil GP Ansor dan Banser dalam kampanye dan kontestasi politik Pemilukada.
“Perlu ditegaskan bahwa otoritas kewenangan maupun instruksional di GP Ansor maupun Banser saat ini ada pada Ketua Umum PP GP Ansor, H. Yaqut Cholil Qoumas,” sambung dia.
Selain Kompas.com, sebelumnya Metro TV dalam berita running text-nya juga mewartakan berita tak benar. Dimana disebutkan dalam acara Istighosah Kebangsaan tersebut dihadiri oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj.
Namun saat dikonfirmasi, Said Aqil menegaskan bahwa dirinya tidak hadir di acara yang dilakukan di rumah Djan Faridz tersebut. “Berita itu sama sekali tidak benar. Sama sekali tidak benar. Sama sekali tidak benar!” kata Said Aqil Siroj dilansir dari laman resmi NU.