Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel mendorong Bank Indonesia (BI) kelak bisa menampilkan tokoh-tokoh Islam dalam cetakan rupiah. Terlebih, banyak tokoh Islam berstatus pahlawan nasional yang memiliki pengaruh besar dan berkontribusi dalam memerdekakan negara ini. Sebut saja yakni pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Kiai Haji Mohammad Hasjim Asy’arie dan pendiri Muhammadiyah, Kiai Haji Ahmad Dahlan.
“Dalam rupiah itu kan selalu ada pergantian tokoh pahlawan nasional. Kelak, kita mau dua tokoh itu juga bisa tampil di uang Indonesia. Apalagi keduanya merupakan pahlawan nasional,” kata Sekretaris MUI Sulsel, Prof Muhammad Ghalib
Baca Juga : Fadli Zon Ungkap Keyakinannya Prabowo Akan Menangkan Pilpres 2019
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Wiwiek Sisto Widayat, saat dikonfirmasi, mengatakan pada pembahasan penetapan gambar rupiah TE 2016, BI tetap membahas pemuatan tokoh-tokoh Islam. Pada TE 2016 contohnya, ada tokoh NU KH Idham Chalid sebagai gambar pada bagian depan uang Rupiah kertas TE 2016 dengan pecahan Rp5.000.
“Pembahasannya berdasarkan FGD (Focus Group Discussion) bersama akademisi, tokoh masyarakat dan Kementerian Agama. Kita punya record, Idham Chalid (Pecahan Rp5.000), Hasim Asyari, Ahmad Dahlan, sudah masuk record dalam desain gambar,” kata Wiwiek.
Wiwiek mengatakan pihak BI menampung seluruh saran dan masukan. Namun, dalam hal penetapan gambar utama, bukan hanya kewenangan BI saja, melainkan dari hasil musyawarah bersama dengan pemerintah.
Tidak menutup kemungkinan jika pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Mohammad Hasjim Asy’arie dan pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan bisa tampil pada Rupiah cetakan selanjutnya.
“Gambar pahlawan yang telah meninggal dunia dan juga gambar presiden itu kan syaratnya. Kita tidak mau melupakan perjuangan pahlawan kita. Begitu pun tokoh-tokoh ataupun pemuka agama lainnya di Indonesia, tidak menutup kemungkinan nanti bisa,” jelasnya.
(Bimbim – www.harianindo.com)