Jakarta – Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengakui berkomunikasi dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin pada 7 Oktober 2016.
“Percakapan itu ada, tapi tidak ada yang berkaitan dengan MUI,” ujar SBY di Jakarta, Rabu (1/2/2017).
Pada saat itu menurut SBY, pembicaraan terjadi sebelum pasangan calon cagub dan cawagub Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni akan berkunjung ke Kantor PBNU guna meminta doa restu maju Pilkada DKI.
Pengurus PBNU hadir menerima Agus-Sylvi pada waktu itu, termasuk Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dan Rais Aam NU Ma’ruf Amin.
“Bukan saya menelepon Pak Ma’ruf Amin langsung atau Pak Ma’ruf Amin menelepon saya langsung tapi ada staf yang di sana dengan handphone yang bersangkutan, menyambungkan percakapan saya dengan Pak Ma’ruf Amin,” terang SBY.
SBY juga memastikan bahwa tidak ada percakapan antara dirinya dengan Ma’ruf Amin yang membahas doal fatwa. Komunikasi pada saat itu hanya terkait rencana kunjungan Agus-Sylvi ke Kantor PBNU.
“Silakan tanyakan sama MUI. MUI itu majelis, ada ketuanya. Soal fatwa pasti sudah dibicarakan secara internal oleh mereka. Silakan tanya ke mereka ada tekanan atau tidak?,” pungkas SBY.
(samsul arifin – www.harianindo.com)