Jakarta – Menurut beberapa pengamat, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla, ada beberapa keganjilan yang terdapat di dalam video yang berisi screenshot percakapan anatra dua orang yang disebut sebagai Habib Rizieq dan Firza Husein.
Menurut Kuasa Hukum Rizieq, Kapitra Ampera, ada pihak tertentu yang menginginkan agar sosok Rizieq di mata masyarakat menjadi tidak baik.
Kapitra Ampera menyebutkan, serangan terhadap Rizieq dengan menyebarkan rekaman percakapan tersebut merupakan cara kampungan dan tidak elegan.
“Itu kampungan benar. Itu cara-cara yang tidak elegan untuk memenangkan suatu pertempuran. Coba bayangkan, Firza dimasukkan ke YouTube, ada perbincangan dengan Habib,” kata Kapitra saat dikonfirmasi, Senin (30/1/2017).
Menurut Kapitra, ada beberapa keanehan yang menunjukkan bahwa video percakapan vulgar tersebut tidak benar alias hoax.
1. Disebut ada perbincangan antara Habib Rizieq Shihab dengan Firza Husein. Kemudian diunggah ke YouTube. Setelah lihat videonya, tidak ada rekaman suara yang Rizieq ngobrol dengan Firza.
“Kalau benar dia bicara dengan Habib Rizieq, tentu pembicaraan dengan Habib Rizieq yang dia rekam. Orang bisa dengar itu suara Habib Rizieq atau bukan. Itu kan, testimoni monolog diri. Ini kan tidak logis,” kata Kuasa Hukum Habib Rizieq, Kapitra Ampera.
2. Sejak Aksi Damai 411 pada 4 November 2016, Habib Rizieq tak lagi memegang handphone.
“Yang pegang telepon Habib Rizieq hanya istrinya. Habib Rizieq itu menganggap teleponnya sudah dikloning pihak-pihak tertentu, sehingga dia tidak punya telepon lagi,” kata Kapitra Ampera.
3. Capture percakapan dan foto editan
Pihak Firza meyakini bahwa percakapan dan foto tanpa busana yang tersebar merupakan editan. Kuasa Hukum Firza mengatakan, foto Firza dalam percakapan tersebut merupakan foto editan.
4. Susunan percakapan dan foto yang rapi
Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, ada beberapa hal yang cukup ganjil terkait beredarnya chat tersebut. Antara lain, terkait susunan percakapan dan foto-foto yang beredar begitu rapi dan sangat teratur.
“‎Kalau Anda sedang fly (mabuk, red) atau pun dalam keadaan berbeda, kok teratur benar WA-nya (pesan Whatsapp, red). Seperti novel saja,” ujar pria asal Bone, Sulawesi Selatan.
(samsul arifin – www.harianindo.com)