Washington – Niat Donald Trump buat mempersempit ruang imigran muslim rupanya bukan isapan jempol belaka. Baru sepekan memimpin Amerika Serikat, Trump resmi melarang pengungsi Suriah masuk ke wilayahnya sampai waktu yang tak ditentukan. Kemarin, dia menandatangani perintah eksekutif yang salah satu poinnya terkait hal ini.
Sebagaimana diberitakan BBC pada Sabtu (28/1/2017), Trump berdalih upaya itu dilakukan untuk menjaga AS dari gangguan “teroris Islam Radikal”.
Dalam sebuah wawancara, Trump juga menyebut spesifik bahwa kaum penganut Kristen akan diberikan prioritas di antara para pengungsi Suriah yang ingin masuk ke AS.
“Saya membangun langkah-langkah baru untuk menjaga Amerika Serikat dari teroris Islam radikal. Kami hanya ingin memasukkan orang yang akan mendukung negara kita dan memiliki cinta mendalam pada orang-orang kita,” ujar Trump dalam upacara pelantikan Menteri Pertahanan.
Baca juga: Trump Nilai Perjanjian Paris sebagai “Lelucon”, Theresa May Diminta Segera Bertindak
Isi dari perintah eksekutif itu dirilis beberapa jam setelah ditandatangani Trump. Butir-butirnya antara lain mengatur penundaan atas program penerimaan pengungsi selama 120 hari. Larangan masuk bagi pengungsi dari Suriah sampai ada “perubahan signifikan” yang dibuat.
Kemudian, memprioritaskan pengajuan status pengungsi dari mereka yang menjadi korban tindak penganiayaan berbasis agama, tetapi dengan catatan orang tersebut merupakan bagian dari agama minoritas di negara asalnya.
Perintah itu juga meminta semua program imigrasi harus mengevaluasi kemungkinan pemohon bisa memberikan kontribusi positif kepada masyarakat AS. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)