Jakarta – Surat pemberitahuan terkait Satuan Brimob Polda Jawa Barat yang berisi pemberitahuan tentang akan diadakannya latihan kemampuan tim tindak Sat Brimob Polda Jawa Barat di dekat Pesantren Agrokultur milik Habib Rizieq Shihab, Kampung Lemah Nendet Desa Suka Galih Kecamatan Mega Mendung Bogor, 26 hingga 29 Januari 2017 beredar luas.
Di surat yang tersebar itu, disebutkan jika latihan akan diikuti 80 orang personil dan merupakan latihan tentang penertiban dan penegakan hukum organisasi radikal dan anti Pancasila.
Beredarnya surat dan rencana pelatihan itu pun mengundang reaksi beragam.
Koordinator KomTak, Lieus Sungkharisma menilai janggal lokasi itu jadi pilihan latihan Brimob Polda Jabar mengingat hubungan antara Habib Rizieq dan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. Anton Charliyan, sedang memanas.
“Kita jadi menduga-duga, jangan-jangan latihan itu hanya untuk memberi tekanan kepada Habib Rizieq yang hubungannya sedang tidak mesra dengan Kapolda Jawa Barat,” ujar Lieus.
Terlebih, ujar Lieus, latihan itu hanya diikuti 80 orang personil. Itu artinya, markas Brimob masih sangat luas untuk bisa menjadi tempat latihan.
“Jadi kenapa harus memilih lokasi di dekat Pesantren Habib? Apalagi judul latihannya tentang penertiban dan penegakan hukum organisasi radikal dan anti Pancasila,” tanya Lieus.
Meski demikian, dirinya masih bersangka baik terhadap pemilihan lokasi itu dan berharap tak ada maksud apa-apa.
Baca juga: FPI Curiga Pelaporan Terhadap Habib Rizieq Adalah Pesanan Parpol
“Kalau pemilihan lokasi itu dimaksudkan untuk memberi tekanan pada Habib Rizieq dan FPI, jelas itu cara-cara yang tidak bisa dibenarkan. Itu akan menjadi teror bagi para Santri,” kritik Lieus. (Yayan – www.harianindo.com)