Jakarta – Beredarnya video siswa Sekolah Dasar (SD) yang salah menyebut nama ikan di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika acara pembukaan Gelaran Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2017, amat disayangkan oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh.
Niam menilai bahwa tersebarnya video acara pembukaan Gelaran RNPK 2017 di Jakarta International Expo (JIExpo) tersebut secara masif dan membuatnya sebagai bahan tertawaan harus segera dihentikan. Pasalnya, hal tersebut masuk dalam kategori perlindungan anak.
Pihak KPAI pun mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia untuk menghentikan peredaran konten tersebut dengan cara mengambil alih. Niam mengharapkan bahwa insiden tersebut merupakan spontanitas dan keluguan anak saja, bukan atas dasar kesengajaan oleh orang dewasa. Walau demikian, agar tidak terus diedarkan dan jadi bahan tertawaan, Kominfo harus segera bertindak cepat.
Baca Juga : Diduga Ada Pejabat Kemenkeu Yang Raih Gelar Master Jadi Simpatisan ISIS
“Itu bukan lelucon. Saatnya kita memiliki sensitivitas terhadap perlindungan anak. Dengan peredaran video tersebut, si anak akan tertekan secara psikis. Belum lagi akan jadi bahan olok-olok temannya. Ini harus dicegah,” kata Niam, Kamis (26/1/2017).
(bimbim – www.harianindo.com)