Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja menggelar operasi tangkap tangan (OTT). OTT KPK tersebut berhasil menangkap Hakim Mahkamah Konstitusi, Partialis Akbar. Berdasarkan dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dalam situs KPK, Patrialis terakhir kali melaporkan kekayaannya pada (6/11/2013) silam.

Patrialis Akbar
Terakhir kali, Patrialis melaporkan harta kekayaannya tersebut sebesar Rp 14.932.622.023. Ketika melaporkan LHKPN-nya, Patrialis waktu itu masih menjabat sebagai seorang hakim konstitusi/Komisaris Utama PT Bukit Asam.
Total kekayaan Patrialis yang senilai Rp 14,9 miliar tersebut terdiri dari harta bergerak untuk alat transportasi dan mesin lainnya Rp 1.167.000.000. Diketahui bahwa Patrialis juga memiliki peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan, dan usaha lainnya senilai Rp 65.000.000. Juga logam mulia senilai Rp 35.000.000 serta giro dan kas setara lainnya sebesar Rp 2.234.275.739.
Di samping itu, Patrialis juga memiliki harta tidak bergerak, berupa tanah dan bangunan, senilai Rp 13.766.346.294, jika ditotalkan harta tidak bergerak tersebut bernilai Rp 17.232.622.033. Akan tetapi, Patrialis ternyata terlibat utang dalam bentuk pinjaman barang sebesar Rp 2.300.000.000. Jadi total harta Patrialis sebesar Rp 14.932.622.023.
Sedangkan, harta kekayaan Patrialis yang dilaporkan pada (29/2/2012) silam sebesar Rp 10.483.498.415. Ketua KPK Agus Rahardjo mengonfirmasi operasi tangkap tangan (OTT) terhadap hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar. Penangkapan tersebut dilakukan di salah satu hotel yang ada di Jakarta.
Baca Juga : Kapolda Jawa Barat Kaget Pelaku Perusakan Kantor GMBI Mengaku Diajak Ustad
“Benar, informasi sudah kami terima terkait adanya OTT yang dilakukan KPK di Jakarta,” kata Agus saat dimintai konfirmasi, Kamis (26/1/2017).
(bimbim – www.harianindo.com)