Jakarta – Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto, bakal bertemu dengan Presiden Amerika Serikat yang baru, Donald Trump guna memastikan kebebasan alur remitansi, atau kiriman uang warga negara Meksiko yang bekerja di AS.
“Kita harus memastikan kebebasan alur remitansi,” kata Enrique.
Seperti diketahui, pada masa kampanye Donald Trump pernah melontarkan rencananya untuk membangun tembok perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko. Trump mengancam akan menahan transfer uang tunai atau remitansi pekerja Meksiko di AS bila Meksiko menolak membayar pembangunan dinding perbatasan tersebut.
“Mereka (Meksiko) akan mengganti biaya pembangunan dinding. Dan mereka akan membayarnya,” kata Trump pada 11 Januari 2017 lalu, seperti dilansir dari CNN, Kamis (26/1/2017).
Pada pertemuan antara Trump dan Enrique Pena yang dijadwalkan berlangsung pada 31 Januari 2017 mendatang sepertinya topik soal remitansi ini akan menjadi bahasan utama antara dua kepala negara bertetangga tersebut.
Seperti diketahui, dana remitansi merupakan sumber pendapatan terbesar bagi Meksiko. Menurut data bank sentral Meksiko, pada Januari-November 2016, dana remitansi dari AS ke Meksiko mencapai USD 24,6 miliar, atau sekitar Rp 327 triliun. Angka ini bahkan melebihi hasil ekspor minyak Meksiko yang mencapai USD 23,2 miliar.
Di tengah kelesuan ekonomi yang dialami Meksiko belakangan ini, dana dari remitansi menjadi sangat penting guna menggerakkan roda ekonomi setelah nilai tukar mata uang peso Meksiko berada di tingkat terendahnya, dan ekonominya hanya tumbuh 2,2% tahun lalu.
(samsul arifin – www.harianindo.com)