Jakarta — Pihak Samsung akhirnya memberikan pengumuman secara resmi terkait penyebab Galaxy Note 7 mudah terbakar.
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, Samsung menjelaskan bahwa sumber masalah terbakarnya Galaxy Note 7 adalah dari dua baterai rancangannya.
“Saya benar-benar meminta maaf kepada pelanggan kami,” tutur DJ Koh, Samsung Electronics Mobile Chief, memulai penjelasannya di hadapan media.
“Sebagai langkah pertama untuk mendapatkan kembali kepercayaan Anda, penting untuk memberikan pemahaman mengenai masalah ini (mudah terbakarnya Galaxy Note 7),” imbuhnya.
Menurut DJ Koh, baterai yang dirilis di Galaxy Note 7 pertama memiliki kelemahan desain di pojok kanan atas yang bisa menimbulkan korsleting.
Selain itu, casing eksternal juga dinilai terlalu kecil sehingga elektroda baterai yang ada di dalamnya menjadi bengkok dan posisi ujung elektroda negatif menekan pojok kanan atas casing baterai.
Sedangkan baterai pengganti jenis kedua memilih masalah dalam proses manufakturnya, yakni tidak sempurna dalam proses pengelasannya sehingga bagian yang tidak dilas secara sempurna ini mudah menimbulkan korsleting di komponen baterai.
Seperti diketahui, baterai pertama diproduksi oleh anak perusahaan Samsung sendiri yakni SDI, sedangkan baterai kedua buatan Amperex Technology.
(samsul arifin – www.harianindo.com)