Jakarta – Salah seorang Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, belakangan ini memang sedang tersandung beberapa kasus yang sempat dilaporkan oleh beberapa pihak. Salah satunya, adalah dirinya dituding sebagai orang yang anti NKRI dan penebar kebencian. Terkait dengan tudingan tersebut, Rizieq pun angkat bicara.

Habib Rizieq
Pria yang akrab disapa Habib Rizieq tersebut mengungkapkan bahwa dirinya hanya ingin mencegah bangkitnya PKI (Partai Komunis Indonesia). Rizieq menuding minimnya pengetahuan soal pengkhianatan PKI dewasa ini lantaran itu dihapuskan dari kurikulum pelajaran. Sayangnya, hal tersebut justru dianggap pemerintah sebagai sikap yang anti Pancasila.
“Saya tanyakan pemerintah kenapa bisa dihapus kurikulum itu. Ini yang kita protes ke pemerintah,” ujar Rizieq dalam ceramahnya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (21/1/2017).
“Saya minta kurikulum ini dimasukkan kembali,” tambahnya.
“kita protes kita dianggap menghina pemerintah disangka anti Pancasila. Kami hanya tidak mau PKI dibiarkan merajalela bangkit kembali,” ungkapnya.
Baca Juga : Warga Pertanyakan Tujuan Pembangunan Tugu Kuntilanak di Pontianak
Disamping itu, Pria kelahiran 24 Agustus 1965 tersebut mengungkapkan, sebelum masa reformasi setiap tanggal 30 September film soal pengkhianatan PKI selalu diputar ulang.
“Tapi setelah reformasi disetop itu film,” ungkapnya.
“Saya protes kenapa itu dihapus kita minta itu ditayangkan kembali biar semua tahu. Gara-gara diprotes saya dianggap anti Pancasila anti pemerintah. Kok pemerintah ini gagal paham melulu,” tuturnya heran.
(bimbim – www.harianindo.com)