Bandung – Ribuan warga Bandung bercampur dengan oganisasi kemasyarakatan (ormas) berkumpul di depan Gedung Sate, Bandung, pada Kamis (19/1/2017) guna menyuarakan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) pimpinan Habib Rizieq Shihab.
Beberapa ormas yang terlihat mengikuti aksi di depan Gedung Sate ini yaitu Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), Laskar Garuda, Pembela Kesatuan Tanah Air (Pekat), serta beberapa orang yang mengaku santri dari Cirebon, Jawa Barat.
Di depan Gedung Sate sendiri telah disediakan panggung dengan diisi orasi dari beberapa tokoh seperti Sukmawati Sukarnoputri dan Toto Suryawan, dua anak presiden pertama Soekarno yang berlainan ibu, serta Ketua Dewan Karatuan Majelis Adat Sunda, Ari Mulila Subagja.
Sukmawati dalam orasinya menyerukan kepada warga Jawa Barat untuk menjaga Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sedangkan Toto Suryawan menegaskan akan maju pantang mundur bila Pancasila dihina.
Ari Mulila Subagja menyerukan penolakan terhadap keberadaan FPI di Tanah Pasundan.
“Kami menolak keberadaan FPI di Tanah Pasundan. Biar aparat memproses hukum Rizieq Shihab,” kata Ari.
Ari Mulila Subagja sendiri merupakan salah satu saksi pelapor dugaan penghinaan budaya Sunda oleh Rizieq Shihab saat mengganti salam ‘sampurasun’ dengan istilah ‘campur racun’ saat berceramah di Purwakarta, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Selain mendengarkan orasi, peserta aksi juga membawa spanduk dengan berbagai macam tulisan terkait seruan pembubaran FPI.
“Bubarkan FPI Segera”, “Dukung Kapolda Jabar Dalam Penegakan Proses Hukum Rizieq Shihab”, atau “Santri Cirebon Dukung Bubarkan Penista Budaya & Pemecah Pancasila”, demikian beberapa tulisan pada spanduk yang dibawa peserta aksi.
(samsul arifin – www.harianindo.com)