Jakarta – Di Negara Adidaya Amerika Serikat, tak sedikit dari wanita yang berhijab kini merasa didiskriminasi. Salah satunya, adalah kisah seorang wanita berhijab bernama Janna Bakeer. Siswi yang masih berusia 15 tahun tersebut dipaksa turun dari bus lantaran dirinya mengenakan jilbab.
Seperti dikutip dari Daily Herald, diceritakan bahwa Janna pergi ke Timpview High School dengan mencoba menggunakan bus sekolah untuk pulang ke rumah. Namun ketika dirinya baru naik ke dalam bus, supir bus justru meminta Janna untuk turun dan mengucapkan kalimat yang kurang menyenangkan dan menyakiti hatinya.
“Hei, kamu yang (berjilbab) biru, keluar dari bus. Tempatmu bukan di sini,” seru sang supir mengusir Janna melalui interkom bus.
Dengan rasa kecewa dan sedih, Janna pun turun dari bus dan menangis. Dia sangat sedih lantaran diusir dari bus dan diluar cuacanya sangat dingin. Bahkan jemputan dari orangtua tak kunjung datang. Pengacara keluarga Janna, Randall Spencer, mengatakan kalau ia sangat malu dan trauma dengan kejadian tersebut.
“Dia malu. Dia berdiri dan turun dari bus. Dia menunggu di tempat parkir selama satu setengah jam sampai orangtua menjemputnya,” ujar Spencer.
Kejadian tersebut terjadi pada Desember 2016 silam. Namun, masih belum selesai hingga sekarang. Sebelum itu, Janna ternyata juga sempat mendapat perlakuan serupa. Akan tetapi tidak dengan diusir, dirinya hanya dicegah masuk oleh supir bus sekolah menggunakan tangan.
Oleh karena itu, keluarga Janna meminta distrik Provo City School untuk mengirimkan permohonan maaf kepada putrinya itu akibat sikap yang dianggap diskriminasi tersebut. Kasus ini lantas menjadi viral di dunia maya. Tak sedikit netizen yang mengomentarinya di media sosial. Sejumlah orang pun berkomentar di Facebook dan kini kejadian tersebut menjadi kontroversi.
Baca Juga : Melania Trump Ingin Ada Ruang Khusus Untuk Dandan Di Gedung Putih
“Supir bus perlu minta maaf dan pergi ke sensitivity training agar tidak kejadian lagi. Jika anak saya pergi ke Timpview, saya akan membelikannya jilbab dan menyarankan mereka untuk memberikan teman-temannya juga agar mereka semua memakainya,” ujar seorang responden bernama Rodney Bliss.
(bimbim – www.harianindo.com)