Jakarta – Salah satu postingan yang diunggah di akun Instagram Front Pembela Islam (FPI), dikritik oleh Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Puspen TNI) dengan menyebut postingan tersebut merupakan hoax semata. Postingan tersebut mengutip pernyataan Panglima Jenderal Gatot Nurmantyo.
Pada Sabtu (14/1/2017) kemarin, akun resmi Twitter, Puspen TNI mentautkan unggahan Instagram di mana Gatot ditulis yang mengatakan bahwa petinggi FPI Rizieq Syihab menjadi korban propaganda Australia dan Amerika Serikat.
Foto Gatot dan kutipan berita tersebut sebetulnya telah diunggah ke akun Instagram tersebut sejak (23/11/2016) lalu. Dalam unggahan Instagram FPI tersebut, foto Gatot ikut diunggah dan di sampingnya turut dimuat berita tentang pernyataan Gatot.
Baca Juga : Agus Tegaskan Kartu Satu Jakarta Memiliki Kelebihan Dibanding Program Ahok
“Info Penting..lagi2 mengatas namakan Panglima TNI..ditegaskan bahwa hal ini sma sekali HOAX! Don’t believe!!” tulis akun @Puspen_TNI.
Info Penting..lagi2 mengatas namakan Panglima TNI..ditegaskan bahwa hal ini sma sekali HOAX! Don't believe!!..https://t.co/O0i9yIi2Qp pic.twitter.com/iiovXxB3xZ
— Pusat Penerangan TNI (@Puspen_TNI) January 14, 2017
Berikut isi berita versi FPI:
Jenderal Gatot Nurmantyo mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Panglima TNI itu menyebutkan, Habib Rizieq menjadi korban propaganda Australia dan Amerika Serikat untuk memecah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Awalnya, Jenderal Gatot mendapat pesan bahwa Habib Rizieq dianiaya prajurit Kostrad (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat). Jenderal bintang empat itu pun langsung memerintahkan intelijen menelusuri informasi yang beredar melalui aplikasi pesan WhatsApp (WA) itu. “Langsung Intelijen saya suruh bekerja mencari, dan ternyata hoax (kabar bohong) tersebut berasal dari Australia dan Amerika,” kata Jenderal Gatot kepada wartawan usai mengisi seminar di kampus Universitas Padjajaran, Rabu (23/11/2016), seperti dikutip Viva.
Kabar bohong semacam itu, menurut Gatot, memang bukan kali pertama ia terima. Namun dia menganalisis informasi tak benar tentang Habib Rizieq Shihab itu menunjukkan memang ada kekuatan asing yang sedang berupaya mengusik persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. “Semakin nyata bahwa tangan-tangan luar ikut bermain,” simpulnya.
Jenderal Gatot menengarai penyebaran informasi bohong itu berhubungan dengan kiprah Habib Rizieq yang sangat aktif menyuarakan tuntutan agar aparat penegak hukum mengadili kasus penistaan agama oleh Ahok.
(bimbim – www.harianindo.com)